Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2021

Sekolah Sepi #2

Aku merasa semua memori menyerangku bertubi-tubi ketika aku menginjakkan kaki tepat di gerbang sekolah dasarku dulu. Gerbang yang sebenarnya dulu jarang aku lewati karena selama bersekolah di situ aku selalu datang terlambat jadi selalu lewat gerbang belakang dan bersiap untuk menerima hukuman dari guru. Hampir semua jenis hukuman sudah aku rasakan, mulai dari yang ringan hanya berdiri dengan posisi hormat di depan tiang bendera. Sampai saat ini aku masih bertanya-tanya kenapa harus ada hukuman seperti itu, aku tidak merasakan ada sesuatu yang aku harus pelajari selain menggerutu karena kepanasan dan lengan yang lelah. Atau hukuman menjadi pemimpin senam di depan, awalnya aku malu tetapi hukuman ini lebih berfaedah, selain aku menjadi lebih sehat, aku juga kecipratan menjadi terkenal saat itu. Atau membersihkan taman sekolah dari sampah dan rumput liar. Atau membersihkan toilet umum sekolah yang tidak perlu ditanyakan kondisinya yang sangat memprihatinkan, aku sering kehilangan selera

Kota Sepi #1

Setelah 20 tahun, aku baru kembali ke kota masa kecilku untuk sekedar berkunjung. Kota yang tenang namun menghanyutkan. Orang dari luar pasti senang karena kota ini nampak damai dan aman terkendali. Aku masih ingat jalan-jalan kota ini, tidak banyak yang berubah. Jalan-jalan yang lebar, pohon-pohon besar di pinggir jalan, sedikit kendaraan yang melintas dan tidak pernah ada kemacetan. Hanya ramai saat anak sekolah berangkat dan pulang. Aku sengaja tidak langsung menuju rumah, aku melewati jalan yang dulu sering aku lewati. Jalan yang di pinggirnya area kantor dinas dan pemerintahan, salah satunya adalah tempat bekerja ayahku dulu. Saat pindah ke kota ini, ayahku sengaja mencari sekolah yang dekat dengan kantornya sehingga mudah untuk antar jemput. Jalan itu hanya ramai saat jam kerja atau sekolah, diluar jam itu jalanan sangat sepi. Sebenarnya bukan hanya di jalan itu saja, secara keseluruhan kota itu akan menjadi sepi selain di jam kerja. Hanya pasar saja yang selalu ramai. Aku sena