Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2011

Tertatih-tatih mengangkat tugas akhir

11 November , bertepatan dengan hari pertama pembukaan Sea Games , sebuah perhelatan akbar antar negara di Asia Tenggara yang bersaing menggunakan otak kanan (sebagian besar).. Bukan sea games yang hendak aku ceritakan di sini tetapi bukan pula masalah serta perbedaan otak kiri maupun kanan. Yang ingin aku tuliskan di TPA ini (Tempat Pembuangan Akhir di kala penat) hanya sekedar unek2 belaka yang biasa orang muda jaman sekarang bilang "curhat". Entah apa yang menarik minatku untuk curhat apalagi di Blog macam begini, ini sama saja aku bergumam sendiri. Masalahnya terletak pada Blog belum tentu dibaca juga. Tetapi itu tak menyurutkanku untuk menulis atau sekedar berbagi kisah dengan orang lain. Hari ini bisa di bilang puncak pembagian Tugas Akhir di kampus. Tugas itu seperti burger 10 lapis, tumpuk-menumpuk sehingga yang mau makan bingung hendak mulai dari mana.  Sama seperti tugas ini, Banyak nian berjubel-jubel. Entah aku yang berlebihan dalam menggambarkannya atau aku

Rintihan Notebook

3 nov 2011 , malam ini wadah ku bernaung beraroma apel, sejuk benar. Sesejuk hatiku setelah melewati hari yang sendu kemarin. Hari ini aku menyambangi tempat kongkowku di arena kampus. Tempat kumenimba ilmu sekaligus berebut nilai. Tetapi bukan untuk terjun ke kolam ilmu pada dosen. Aku berteduh di Kandang buku barang sebentar sambil menunggu waktu antri ke kolam ilmu. Belum genap waktuku di kos baruku tetapi aku sudah sedikit mengerti peraturan baku di sana. Segera aku berkemas menuju kandang buku. Sesampainya di sana aku segera meraih "notebook" kesayanganku, sudah hampir 4 tahun ia menemaniku menatap kehidupan. tidak berkecil hati ia melihat generasi2 kaum muda yang lebih canggih, lebih cantik daripadanya. Yang ada di pikirannya kala itu," sudah kusyukuri apa yang kumiliki ini, aku memiliki tuan yang begitu menyayangiku." semoga ia berpikir seperti itu. Sudah sering notebookku ini berkelana menemani kesendirianku, ia saksi nyata hidupku (senang, sedih, jatuh

Patah hati, Menangislah, Berdirilah

3 nov 2011 , pagi cerah yang pasrah jika dihampiri awam mendung sendu. Hai kawan, kalian tau lah rasa patah hati. Bagai pungguk merindukan bulan, begitu pula hati ini merindukan sang biduan pujaan itu. Betapa hati ini sendu dibuatnya, walau dia jelas tak tahu menahu perasaan hati ini. Seperti seorang narapidana yang tak tahu hendak apa nanti ia setelah keluar dari tempat pesakitan, mungkin begitulah rasanya patah hati kawan. Tetapi bedanya narapidana muda dan tua, jikalau muda pantaslah dia bingung akan masa depannya, tetapi jika narapidana tua sudah beristri sudah beranak pinak bahkan bercucu cicit pastilah dia menanggung beban macam batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia dilempar ke laut, hendak mati saja rasanya. Harus siap menanggung malu seumur hidup kawan. Untunglah patah hati tak sesengsara seperti yang dialami narapidana tua tadi. Masih ada secercah cahaya walau sekilas hanya di ujung bulu mata kelihatannya. Setidaknya masih ada tenaga angin, tenaga air, dan tenaga

Lelah menciptakan Bayangan

2 nov 2011 , angin dengan bebas meniupkan abab dari mulutnya dan air mata langit siap2 menumpahkan perih  hatinya melihat keringnya kekasih hati, sang bumi. Hari ini aku membaca sebuah artikel yang dibuat oleh seorang kaka senior yang menyentuh hati,men.  Rasa2nya seperti dicaruk-maruk hati ini dibuatnya. Sedang apa yang telah aku lakukan terhadap semua korban bayanganku. Selama ini aku membuat bayangan seseorang yang akan menemani raga ini di kemudian hari. Begitu sempurna aku menciptakan bayangan itu tanpa cacat sedikitpun. Sampai aku merasa tersiram air kaldu ayam panas di tengah hari tadi. Aku sadar selama ini aku menciptakan bayangan itu sesuai kehendakku sendiri, kadangkala terpikir "sambil aku menunggu dambaan hatiku itu". Dan hari yang sama ini pula, aku melihat bayanganku itu berjalan dengan seorang wanita cantik nan  rupawan. Kuperhatikan gerak-gerik wanita yang anggun itu, semakin ia berjalan menjauh justru semakin besar  tubuhnya berjalan dengan bayangan yang