Langsung ke konten utama

Patah hati, Menangislah, Berdirilah

3 nov 2011, pagi cerah yang pasrah jika dihampiri awam mendung sendu.

Hai kawan, kalian tau lah rasa patah hati. Bagai pungguk merindukan bulan, begitu pula hati ini merindukan sang biduan pujaan itu. Betapa hati ini sendu dibuatnya, walau dia jelas tak tahu menahu perasaan hati ini.

Seperti seorang narapidana yang tak tahu hendak apa nanti ia setelah keluar dari tempat pesakitan, mungkin begitulah rasanya patah hati kawan. Tetapi bedanya narapidana muda dan tua, jikalau muda pantaslah dia bingung akan masa depannya, tetapi jika narapidana tua sudah beristri sudah beranak pinak bahkan bercucu cicit pastilah dia menanggung beban macam batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia dilempar ke laut, hendak mati saja rasanya. Harus siap menanggung malu seumur hidup kawan.

Untunglah patah hati tak sesengsara seperti yang dialami narapidana tua tadi. Masih ada secercah cahaya walau sekilas hanya di ujung bulu mata kelihatannya. Setidaknya masih ada tenaga angin, tenaga air, dan tenaga matahari yang setia menyambut ketika keluar pintu kamar kos, dan melaksanakan rutinitas hari ini walau hati mati rasa. masih ada semangat walau hanya setetes, kawan.

Dampak patah hati setiap orang beda2 lah. Ada yang pasrah, ada yang sedih tak berkesudahan, ada yang hendak mati rasanya, ada yang cepat2 mencari pengganti kekosongan hati entah benda mati atau benda hidup, tapi yang sama kawan, pelabuhan sakitnya sama yaitu di hati.

Waktu dan cara menyembuhkan patah hati pun beda2 kawan. Berbeda seperti patah tulang, di gipsum atau di pen, maka bereslah perkara. Tetapi patah hati tak bisa digipsum ataupun di pen. Jika bisa, tambah hancurlah hati itu. Maka, penting untuk mencari sumber utama penyebab patah hati itu, berbeda untuk yang baru pertama kali patah hati mungkin bingung cara pertolongan pertamanya ibarat bayi yang baru pertama kali memijakan kakinya di bumi, karena belum kuat kakinya maka terjatuh lah dia, tak ada yang bisa ia lakukan kecuali hanya menangis. Berbeda jika ia sudah berkali2 jatuh, maka ia berdiri lagi berlatih lagi, lama2 bertambah kuatlah dia. Mungkin solusinya ketika kawan patah hati, menangislah barang sebentar, lalu berdirilah. Percayalah, masih ada kekuatan bahkan sampai detik ini.

Salam patah hati.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Waktu berpikir

Sepanjang aku hidup, selama sekitar 21 tahun 11 Bulan, Aku menarik kesimpulan bahwa inilah diriku apa adanya. Aku tidak perlu menjadi orang lain, aku tidak perlu menuruti penilaian orang lain. Aku menyadari dan terus menyadari bahwa banyak hal indah yang ada di sekelilingku, namun jika hatiku sedih, semuanya terasa suram. Sekali lagi aku menyadari bahwa perasaan bukanlah pegangan utama untuk memutuskan segala sesuatu. Adakalanya diam dan menangis adalah cara untuk menetralkan hati dan perasaan.  Inilah diriku, diciptakan dengan perasaan, emosi dan kehendak, aku manusia. Perasaan yang kadang membuai, tetapi kadang juga mematikan. Perasaan mudah berubah-ubah, perasaan mengikuti alur hidup yang kualami, terkadang puas, terkadang frustasi. Perasaan mudah diombang-ambingkan, karena itulah alasan perasaan tidak bisa menjadi pegangan yang kuat. Namun perasaan tidak salah, perasaan diciptakan agar aku peka. Perasaan dipakai agar aku dapat mempertimbangkan, walau ini bukan mjd dasar atas s

Kekacauan di Pikiranku #4

Hmm oke.. beberapa hari ini aku berpikir.. aku banyak menghabiskan waktuku untuk tidak melakukan apa-apa selain menonton TV (I know its not a good ide to solve the problem, but i just wanna do it even my mind wasnt there). Aku tidak melakukan apa-apa bukan tanpa sebab, tetapi aku sedang menghindari sesuatu. Aku bukan anak bodoh, maksudku, dulu aku begitu antusias untuk belajar banyak hal dan aku selalu tidak mau kalah dalam berkompetisi dengan anak-anak lainnya. Aku selalu ingin menjadi yang berbeda... Aku akan jealous jika anak lain lebih baik dan lebih banyak dipuji. aku tau ini respon yang buruk. Tetapi jika aku menekannya, aku merasa bukan menjadi diriku sendiri. Aku payah ya. Aku merasa mungkin aku adalah seseorang yang selalu ingin mencari perhatian, setiap aku ketawa atau berbicara, aku pasti memiliki suara yang cukup keras. Dalam sebuah perkumpulan, aku pasti akan selalu mengutarakan pendapatku. Sesungguhnya, Aku lelah menghadapi diriku yang seperti ini. Dulu aku sangat sen

myart GALERY

Ini karya iseng main Twisted Brush OPEN STUDIO....i love it,,,:D pot bunga (gak jelas tp lumayanlah menurutku) ini gambar iseng2an waktu sendirian gak ada temen #halah ini potret diri Naga haus darah (suasana hati ketika banyak tugas kuliah)