Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2019

Terbiasa Menjadi Munafik

Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya. Waktu baca bagian ini, aku menjadi agak gelisah, jadi teringat sesuatu, bahwa setiap orang haus akan pengakuan (termasuk aku juga), setiap orang ingin diakui keberadaannya, kalau ada yg bilang, "enggak kok, aku malah cenderung gak suka jadi objek perhatian." Mungkin memang tidak suka diperhatikan oleh banyak orang, tp minimal berusaha agar diakui keberadaannya oleh keluarga, teman, seseorang yang disayang, dll. Bentuknya bisa dari pencapaian akademik, karya-karya baik seni dan talenta, barang-barang mewah yang dimiliki, pekerjaan yg mapan, traveling ke tempat2 yang indah, keluarga yang harmonis dan bahagia, dan parahnya lagi difasilitasi oleh berbagai sosial media. Kalo dlu ditunjukkannya secara fisik,

Free from Earning God's Love

Maybe we grew up being taught that God would love us more if we did something or we didn't do something. Such as, God will love us more if we do good to everybody. But the truth is God doesn't love us more if we re never been addicted to drugs, or if we've never slept around or never had an abortion, God doesn't love us more than the people who have done all those things.  He doesn't love us more because we give generously, or we are a great leader or we re a best employee or a gifted teacher, or we scored the most points. We re free from earning God's love. When we begin to understand his love and acceptance, it releases us from fearing what other people think.  Just come boldly to Him by His Grace as he said, Come to me, all you who are weary and burdened, and I will give you rest. Take my yoke on you and learn from me, because I am gentle and humble in heart, and you will find rest for your souls. For my yoke is easy to bear, and my load is not har

Rahasia Seekor Anak Domba

Lukas 10:3 (TB) Pergilah, sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala. Luke 10:3 (NRSV) Go on your way. See, I am sending you out like lambs into the midst of wolves. Tau berapa lama domba (bahkan anak domba) akan bertahan di tengah serigala? Hahaha kita semua tau jawabannya. Bukankah sebelum kita mengenal Kristus, kita semua adalah serigala? (homo homini lupus, manusia adlh serigala bagi sesamanya) Tp apakah benar kita sudah mengenal Kristus?  Karena Kristus adalah Anak domba Allah, Dia menyebut pengikutNya anak domba. Tp benarkah kita sdh spt domba? Atau kita msh serigala berbulu domba? Atau domba bergigi serigala? Atau Serigala yang dikristenkan? Bukan sepenuhnya serigala yang diubah menjadi sepenuhnya domba? Dalam sebuah penelitian yg dilakukan oleh tim national geographic ketika mengamati kehidupan serigala dari dekat, ditemukan 3 sifat dasar serigala : agresif, sombong dan sangat egois. Sistem kehidupan kawanan serigala ada

Allah Tidak Menyerah Walaupun Aku Sering Gagal

Citra diriku pelan-pelan dipulihkan, Thank God you are not giving up to me. Wajah Cuek dan jutek ini bukan berarti aku tidak mau bersosialisasi dengan orang lain, itu hanya bentuk pertahanan diri yang bertujuan agar luka hatiku tidak diusik dan tidak terulang lagi. Sebenarnya aku suka memperhatikan orang lain walaupun dari jauh, aku ingin dekat dengan orang lain, tetapi seringkali itu hanya terealisasi sebatas niat. Selalu ada ketakutan, entah takut ditolak, takut gagal dan takut jika pada akhirnya akan ditinggal sendiri lagi, seperti pengalaman yang sudah-sudah. Jadi bagiku, daripada aku memulai hubungan erat dengan orang lain yang pada akhirnya saja aku akan berpisah dengan mereka, lebih baik aku hidup sendiri sekalian. Aku bersahabat karib dengan ketakutan, walaupun orang lain mungkin melihatku sebagai pribadi yang berani dan mandiri dan hangat. Tapi sesungguhnya aku tidak sekuat itu. Sering aku mengurung diri dan meratapi kegagalanku. Aku bahkan bisa sangat melankolis menangga

Kau Lebih Besar

Jiwaku membutuhkanMu Jiwaku yg sepi berteriak padaMu Rasa haus ini tidak tertahan lagi Dan jiwaku sadar hanya Kau lah yg mampu menyegarkannya Kau lebih besar dari dosaku Kau lebih besar dari hatiku Kau lebih besar dari pikiranku Kau lebih besar dari hidupku Kau lebih besar dari lukaku Kau lebih besar dari setiap intimidasi yg kualami Kau lebih besar dari setiap masalah yg kuhadapi Kau lebih besar. . . . Kau lebih besar dari segala hal yg selama ini kuandalkan Semuanya sia2, kekuatanku, kepandaianku, keberanianku, dan segala yg kukira milikku Sekarang aku menemukan diriku tergeletak sekarat Di hadapanMu, aku telanjang bulat Jiwaku mengetahuinya, Kau lah mesias Kau lah satu2nya penyelamat jiwaku Kau lah Sumber Air kehidupan Kau lah Yesus, Cinta Sejati.

Engkaulah Bapa Saya

Engkaulah Bapa saya. . . Engkaulah Bapa saya yg penuh kasih Engkaulah Bapa saya yg setia Yg memeluk saya, yg menghapus airmata saya, yg membersihkan dan membalut luka saya hingga sembuh. Engkaulah Bapa saya yg tdk pernah menolak saya Ketika saya terjatuh, Engkau mengangkat saya dan menerima saya apa adanya Terkadang saya berpikir, ah sudah terlalu banyak kesalahan yg saya lakukan. Mana mungkin Bapa mau menerima saya yg cacat dan hina spt ini, yg bisanya cm bikin malu Bapa saja. Tetapi Engkau tidak peduli, Engkau mencari saya, Engkau tdk menyerah terhadap saya, ketika Engkau melihat saya dr jauh, Engkau berlari dan segera memeluk saya, Engkau tidak peduli dengan badan saya yg bau. Engkau tau ketika saya haus dan lapar Engkau yg selalu mencukupkan kebutuhan saya Engkau tau kapan saya minum susu, dan kapan saya makan nasi. Engkau merasakan kesedihan hati saya Engkau tau apa sebenarnya yg menjadi akar masalah saya Engkau lah Bapa yg paling dekat, lebih dekat dr siapapun di dunia ini S

Selesai Babak yang Ini

Dari November 2012 saya mengumpulkan proposal Skripsi, dan berjalan dengan mulus sampai tangan pembimbing pada bulan februari 2013, Semuanya berjalan begitu saja tanpa hambatan, Saya mendapatkan pembimbing yang saya ajukan sendiri walaupun saya tidak tahu pembimbing-pembimbing ini seperti apa dan karakter mereka seperti apa, karena selama kuliah saya tidak terlalu dekat dengan teman-teman kampus dan dosen-dosen di kampus, karena karakter saya yang sangat sungkan. Topik saya tidak ada direvisi sama sekali, ini artinya bahwa saya bisa maju bebas hambatan di awal. Tapi itu baru awal mula dari perjalanan panjang saya melawan diri sendiri. Saya sendiri juga tidak mau berlama-lama pada step ini. Perjalanan dari februari sampai Agustus yang tidak selalu menemukan titik terang tp bersyukur terang Tuhan selalu menjernihkan pikiran saya perlahan-lahan. Saya semakin menyadari siapa saya dan diri saya di hadapan Allah. Benar-benar perjalanan yang penuh kesedihan dan sukacita selama mengerjakan in

Menyelam ke Dalam Pikiranku

Kemana ku meminta pertolongan? Kemana ku berteriak? Kemana ku merasa aman? Aku butuh pertolongan.. Aku butuh didengar.. Aku butuh dilindungi.. Selama ini.. Aku mengabaikan perasaan.. Aku hanya kobarkan logika.. Karena sepertinya tak ada yg peduli pd hati seorang anak kecil yg polos dan tersakiti. Perasaanku.. Nyalalahhhh. Perasaanku.. Nyalalahhhh. Cukup lelah aku dengan pikiranku. Cukup lelah aku membantah hatiku. Cukup lelah aku selalu merasionalkan segala sesuatu. Tdk hanya cukup lelah, tetapi sangat lelah, tak berdaya. Terlihat kuat, padahal rapuh. Terlihat gagah, padahal mudah goyah. Terlihat brilian, padahal membusuk. Luka ini sudah busuk. Sampai tak terasa lg sakitnya. Luka ini butuh diobati. Biar perlahan. Dia berjanji akan merawat luka ini. Aku tenang, jiwaku tenang. Berseru padaNya, tdk pernah sia2. Dalam keheningan, dalam ketidaksabaranku, Allah bekerja tak bersuara tapi semakin nyata kurasakan. Aku mau sembuh Aku mau pulih Aku mau.. Aku mau.. Seperti seorang anak kecil, aku

Kejadian aneh yang kualami

Salatiga, 26 August 2013 Dari minggu pagi aku menyimpan bagian ini tetapi ternyata tak mampu memori ingatanku menyimpan ini sendiri, aku akan mencoba menuliskannya. Seperti kebiasaan setiap pagi, Sabtu pagi lalu aku datang dengan penuh rasa rindu kepada sang Pencipta dan Penebus yg penuh kasih. Menikmati waktu teduh bersamaNya adalah waktu yg tak bisa digantikan dengan apapun, harta, jabatan, kenyaman hidup, nilai bagus, pacar tampan, atau apapun silahkan anda sebutkan sendiri. Sampai aku ditegur lagi pada keping puzzle hidupku mengenai ketakutan. Bagiku ketakutan ada sahabat kecil yg awalnya ramah tetapi lama2 berubah menjadi monster yg menakutkan, lebih menakutkan drpd ayahku yg garang. Ketakutan berubah menjadi hewan buas yg siap menerkam dan berhasil membuatku mjd lumpuh tak berdaya. Hingga berada pd satu titik poin waktu teduh yaitu komitmen dan penerapan, aku memutuskan untuk TRUST kepada Allah, mempercayakan diriku yg rapuh ini kpd Allah yg telah merencanakan segala s

Lebih Buas dari Kakiku

Salatiga, August 27 2013 Kata Mamah, dari kecil kakiku ini gak kuat untuk berdiri dan berjalan, sudah umurnya untuk berjalan, tetapi aku masih belum bisa berjalan dengan baik, baru berdiri sebentar langsung jatuh. Kata nenekku, mamah sering menangis ketika melihatku belajar berjalan. Entah nutrisi yang kurang menyebar ke seluruh tubuh atau kakiku memang kecil. Sampai aku beranjak besar, tidak jarang aku sering terjatuh. Tetapi karena aku sudah sering terjatuh, maka rasa sakit itu tidak berasa. Aku sudah terbiasa. Bahkan sampai usiaku kepala 2 ini, aku beberapa kali tersandung dan terjatuh dengan pipi atau tubuh mencium aspal. Orang lain merasa kasian, tapi bagiku sudah biasa aku terjatuh. Sejak SMP, aku membuktikan kepada diriku sendiri bahwa kakiku tidak selemah itu. Aku berlari keliling kota setiap sore 3 kali seminggu, dan hasilnya aku mendapat juara 1 tingkat daerah sebagai pelari 400 meter (ini nyata, ada sertifikatnya loh xixixi). Tetapi sekali lagi itu bertujuan

Lelah yang Dimakan Semangat

Salatiga, September 5 2013 Malam yang empuk ini selalu menjadi saksi terciptanya hasrat untuk menulis. Walaupun agak jenuh mengetik lagi karena seharian sudah berada di depan laptop untuk menyelesaikan projek "penting". Tapi entah lah, semester demi semester, kelelahan yang terkadang menghasilkan kegagalan ataupun setitik pencerahan tak pernah lebih besar dengan semangat yang selalu disediakan hari lepas hari. Andai bisa memutar waktu, aku tak akan memilih mundur ataupun pause. PLAY TERUS. hahaha. Karena aku tau ada kekuatan yang lebih besar dari apapun di depanku. Aku tidak terlalu peduli apa kata orang yang tak pernah mengerti siapa diriku. Aku juga gak punya waktu untuk membandingkan hidupku dengan orang lain, hidupku sudah lebih dari cukup. Setiap orang punya bagiannya masing-masing, aku pun ingin menjalani apa yang menjadi bagianku. Hari ini sama seperti hari-hari biasanya, hanya bedanya hati ini selalu diperbaharui. Mata semakin terbuka. Pikiran semakin lua

Janganlah takut, sebab AKU menyertai engkau

Mau ketawa sambil nangis rasanya menatap TA yang tak kunjung usai. Dengan kemampuan otak minim, mesti dipaksa selesaikan bagian ini. Terngiang-ngianglah kata-kata seperti, |Masa milih sendiri dari semula, gak bisa selesein sih.| Malu-maluin aja ah res res. |Ayo res, gak ada yang kebetulan.| Ayo res, kalo rasanya jalan ini berat, bukan berarti Allah tidak memimpinmu kan?.| Rasain tuh res, makanya jangan sok-sokan ambil teknik logika.| Tenang res, ada yang mau diperlengkapi di bagian ini.| Kenapa kamu nyerah res, kamu bersyukur gak gaptek kayak kami ini.| woahhhhh *yah begitulah kira2 pikiran yang berdesak-desakan di dalam kepalaku* Mataku hanya berputar2 untuk memilih-milih hal positif yang bisa menjadi kekuatanku untuk tetap bertahan dan ce-umung-ungut.. Blahh. Tuhan aku sudah berusaha tapi selalu gagal di bagian implementasinya. Mau berapa lama Tuhan godhog aku di bagian ini. Aku berusaha sendiri ini ya Tuhan. Aku gak punya teman dan cukup depresi mengerjakannya sendiri. Aku mema

Focus on where you are going

Bangun tidur kuterus mandi....oppps.. untuk sebagian orang Bangun tidur kubuka Hape... sebagian lagi bangun tidur kuterus Doa.... lalu dilanjutkan cuci muka dan Sate (Asikkkk)... Tapi pagi kali ini, setelah tangi turu, aku berdoa dan tiba-tiba teringat Email di Tab yang hampir sebulan blm sempat kubuka. Entahlah aku hanya ingin membuka email yang memiliki ratusan notif yang belum aku buka (halah paling banyak dari notif sosmed kali hahaha). Aku klik email dan aku tunggu loading...loading... kutungguu... ternyata masih loading... lalu teteretttetetetrret ratusan email masuk ke layar tab bertubi2, tetapi anehnya, dari ratusan email yang menghujam mataku, ada 1 email yang menarik, aku mendapat email dari God's Grace (kalo temen2 tau pages "Women after God" nah, mereka punya situs resmi namanya www.godsgracefulness.com dan aku sengaja berlangganan secara email dari artikel2 atau pokok2 doa yang mereka tulis), subject email mereka adalah "Focus on where you are goin

Sayapku Patah

Hanya bisa menatap sendunya senja Menerawang angan-anganku yang sebentar hilang Redup asaku tak lagi terbendung Harus bagaimana? Air mata tak mampu mengganti semua Teriakan tak mampu menjelaskannya Kutak mampu lagi terbang Terbang tinggi menggapai angkasa Sayapku yang seharusnya membawaku Patah lalu lenyap..

Aku Ingin Menangis Saja Tanpa Kata

Aku ingin menangis saja tanpa kata Tuhan, aku haus Tuhan, aku jatuh Berkali-kali jatuh dalam rasa bersalah Tuhan, aku haus Haus sekali rasanya Aku menjalani hariku seolah-olah seperti mayat hidup Melakukan rutinitas tetapi tak merasa intim denganMu Tuhan, kalau bisa aku hanya ingin duduk di kakiMu Aku ingin menangis saja