Langsung ke konten utama

Lelah yang Dimakan Semangat

Salatiga, September 5 2013

Malam yang empuk ini selalu menjadi saksi terciptanya hasrat untuk menulis. Walaupun agak jenuh mengetik lagi karena seharian sudah berada di depan laptop untuk menyelesaikan projek "penting". Tapi entah lah, semester demi semester, kelelahan yang terkadang menghasilkan kegagalan ataupun setitik pencerahan tak pernah lebih besar dengan semangat yang selalu disediakan hari lepas hari.

Andai bisa memutar waktu, aku tak akan memilih mundur ataupun pause. PLAY TERUS. hahaha. Karena aku tau ada kekuatan yang lebih besar dari apapun di depanku. Aku tidak terlalu peduli apa kata orang yang tak pernah mengerti siapa diriku. Aku juga gak punya waktu untuk membandingkan hidupku dengan orang lain, hidupku sudah lebih dari cukup. Setiap orang punya bagiannya masing-masing, aku pun ingin menjalani apa yang menjadi bagianku.

Hari ini sama seperti hari-hari biasanya, hanya bedanya hati ini selalu diperbaharui. Mata semakin terbuka. Pikiran semakin luas. Bibir semakin mengatup. Telinga semakin melebar. Kaki dan tangan masih kuat. Tubuh juga masih sehat.Jadi, tidak ada alasan untuk mengeluh ataupun putus asa. Selama mataku masih terbuka, selama itu juga aku pantang menyerah.

Terkadang merasa sendiri, tetapi itu bukan alasan untuk mundur. Terkadang merasa gak mampu, tetapi itu bukan alasan untuk menyerah. Karena Masalah yang sebenarnya bukan terletak pada masalah tersebut, tetapi pada diri sendiri. Karena ketika menghadapi masalah, sebenarnya itu adalah arena melawan diri sendiri. Melawan kemalasan, melawan rasa bersalah, melawan ketakutan, melawan kesombongan....Lsp.

Tapi cukup anugerahNya saja yang melingkupiku, ini benar. Sesungguhnya aku tak butuh apa2, aku hanya perlu diingatkan untuk terus bersyukur. KasihNya lebih besar dari hidupku. Itu Nyata dan itu fakta. 

Bapa, aku sadar sebenarnya aku berdosa terhadap Engkau dan aku tidak layak di hadapanMu. Tetapi PengampunanMu melayakkanku, Hanya karena kasihMu. Bukan karna aku ini siapa2. Bapa, ketika aku merasa gagal ataupun menyerah, tolong sentil kupingku untuk mengingatkanku bahwa PengampunanMu memberikanku kekuatan untuk terus mengucap syukur dalam kondisi apapun, untuk terus semangat menjalani kehidupan yang baru dan berpegang pada KuasaMu. Amin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Miracle Weapon I Have

     Kamis malam lalu orangtua berkunjung ke kota kecil yang sejuk ini. Senang karena punya quality time dengan mereka. Ada sedikit perubahan. Aku sudah mulai tidak kekanak-kanakan dalam menanggapi kata-kata orang tuaku ataupun adikku, ya masih lah sedikit (maklum namanya juga keluarga). Secara tidak langsung aku merasakan sendiri investasi waktuku untuk bertumbuh baik dalam hal rohani dan karekter, dan aku senang.       Mamah adalah orang yang baik, rajin dan ramah walaupun dia selalu dikelilingi oleh pikiran negatifnya tentang apapun, tetapi no worry, because nobody is perfect, right? Papah adalah seorang yang kaku tetapi moderen, dia cukup gengsi dan keras kepala, tetapi dia adalah seorang pekerja keras dan cukup waras pikirannya. Adikku perpaduan antara keduanya.hahaha. Tetapi yang membuatku bangga dan bersukacita lagi adalah kedua orang tuaku dan adikku selalu terbuka terhadap Firman Tuhan dan rindu untuk terus memuji dan mengucap syukur pada All...

Sekolah Sepi #2

Aku merasa semua memori menyerangku bertubi-tubi ketika aku menginjakkan kaki tepat di gerbang sekolah dasarku dulu. Gerbang yang sebenarnya dulu jarang aku lewati karena selama bersekolah di situ aku selalu datang terlambat jadi selalu lewat gerbang belakang dan bersiap untuk menerima hukuman dari guru. Hampir semua jenis hukuman sudah aku rasakan, mulai dari yang ringan hanya berdiri dengan posisi hormat di depan tiang bendera. Sampai saat ini aku masih bertanya-tanya kenapa harus ada hukuman seperti itu, aku tidak merasakan ada sesuatu yang aku harus pelajari selain menggerutu karena kepanasan dan lengan yang lelah. Atau hukuman menjadi pemimpin senam di depan, awalnya aku malu tetapi hukuman ini lebih berfaedah, selain aku menjadi lebih sehat, aku juga kecipratan menjadi terkenal saat itu. Atau membersihkan taman sekolah dari sampah dan rumput liar. Atau membersihkan toilet umum sekolah yang tidak perlu ditanyakan kondisinya yang sangat memprihatinkan, aku sering kehilangan selera ...

Free from Earning God's Love

Maybe we grew up being taught that God would love us more if we did something or we didn't do something. Such as, God will love us more if we do good to everybody. But the truth is God doesn't love us more if we re never been addicted to drugs, or if we've never slept around or never had an abortion, God doesn't love us more than the people who have done all those things.  He doesn't love us more because we give generously, or we are a great leader or we re a best employee or a gifted teacher, or we scored the most points. We re free from earning God's love. When we begin to understand his love and acceptance, it releases us from fearing what other people think.  Just come boldly to Him by His Grace as he said, Come to me, all you who are weary and burdened, and I will give you rest. Take my yoke on you and learn from me, because I am gentle and humble in heart, and you will find rest for your souls. For my yoke is easy to bear, and my load is not har...