Langsung ke konten utama

Allah Tidak Menyerah Walaupun Aku Sering Gagal

Citra diriku pelan-pelan dipulihkan, Thank God you are not giving up to me. Wajah Cuek dan jutek ini bukan berarti aku tidak mau bersosialisasi dengan orang lain, itu hanya bentuk pertahanan diri yang bertujuan agar luka hatiku tidak diusik dan tidak terulang lagi. Sebenarnya aku suka memperhatikan orang lain walaupun dari jauh, aku ingin dekat dengan orang lain, tetapi seringkali itu hanya terealisasi sebatas niat. Selalu ada ketakutan, entah takut ditolak, takut gagal dan takut jika pada akhirnya akan ditinggal sendiri lagi, seperti pengalaman yang sudah-sudah. Jadi bagiku, daripada aku memulai hubungan erat dengan orang lain yang pada akhirnya saja aku akan berpisah dengan mereka, lebih baik aku hidup sendiri sekalian.

Aku bersahabat karib dengan ketakutan, walaupun orang lain mungkin melihatku sebagai pribadi yang berani dan mandiri dan hangat. Tapi sesungguhnya aku tidak sekuat itu. Sering aku mengurung diri dan meratapi kegagalanku. Aku bahkan bisa sangat melankolis menanggapi ketakutan-ketakutan tersebut sepanjang hari bahkan berhari-hari. Aku sering selalu merasa sendiri, di dalam hati selalu terngiang-ngiang bahwa aku tidak layak, aku tidak layak. Itu membuatku akhirnya suka membanding-bandingkan diriku dengan orang lain, apakah benar aku tidak selayak itu? Aku melihat banyak orang lain yang tidak sebaik dan sepandai diriku, aku menjadi sombong di dalam hati untuk menutupi ketakutanku tersebut.

Aku lupa bahwa ada pribadi yang tak pernah meninggalkanku, Pribadi yang begitu kokoh dan Setia. Pribadi yang begitu lembut tetapi juga tegas. Pribadi yang selalu memelukku dengan lembut. Sampai pada titik aku menyadari bahwa aku tak butuh semua yang ada di dunia, aku tak butuh kekayaan, aku tak butuh kehormatan, aku tak butuh kenyamanan, aku tak butuh passion, aku tak butuh Pasangan hidup yang selalu aku bayang2kan agar aku merasa penuh, Aku hanya butuh Pribadi yang satu ini, Pribadi yang menjadi sumber air kehidupanku, yang selalu memancar saat rohku menyala-nyala ataupun kering. Pribadi yang seharusnya berdaulat penuh dalam hidupku, pribadi yang seharusnya berkuasa di dalam tahta hatiku, tetapi karena aku orang bodoh yang sok-sok-an mampu menyelesaikan semuanya tp beberapa waktu kemudian terserang stress akut dan menerima kenyataan bahwa segala sesuatu yang kubangun langsung runtuh karna angin malam. Seperti anak kecil yang ingin membuat susunya sendiri tapi pada akhirnya tidak meminum susu itu karena rasanya tidak enak. Oh GOD, I N E E D Y O U more than anything in this world. Aku mengakui bahwa aku membutuhkanMU. Aku tak mau sok-sokan lagi, aku tak mau mencoba-coba hidupku dengan egoku. I let God Writes my story. Aku tidak ingin menjadikan Allah hanya sebagai editor lagi, tetapi aku ingin Allah saja yang menjadi author.

Mengerikan sekali hidupku tak mampu aku menghadapinya, aku malu aku marah aku sedih luar biasa, teramat sangat mengerikan tetapi Engkau Pribadi yang ikut merasakannya, bahkan sewaktu Kau di dunia, kisahMu lebih mengerikan daripada hidupku, Semua itu Engkau lakukan agar aku tidak patah semangat dan putus asa. Engkau ijinkan agar yang kulalui itu menjadi buah kebenaran yang membawa damai.

Aku sangat bersyukur Allah tidak menyerah terhadap kebebalan ku, bahkan ketika aku sering gagal.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Miracle Weapon I Have

     Kamis malam lalu orangtua berkunjung ke kota kecil yang sejuk ini. Senang karena punya quality time dengan mereka. Ada sedikit perubahan. Aku sudah mulai tidak kekanak-kanakan dalam menanggapi kata-kata orang tuaku ataupun adikku, ya masih lah sedikit (maklum namanya juga keluarga). Secara tidak langsung aku merasakan sendiri investasi waktuku untuk bertumbuh baik dalam hal rohani dan karekter, dan aku senang.       Mamah adalah orang yang baik, rajin dan ramah walaupun dia selalu dikelilingi oleh pikiran negatifnya tentang apapun, tetapi no worry, because nobody is perfect, right? Papah adalah seorang yang kaku tetapi moderen, dia cukup gengsi dan keras kepala, tetapi dia adalah seorang pekerja keras dan cukup waras pikirannya. Adikku perpaduan antara keduanya.hahaha. Tetapi yang membuatku bangga dan bersukacita lagi adalah kedua orang tuaku dan adikku selalu terbuka terhadap Firman Tuhan dan rindu untuk terus memuji dan mengucap syukur pada All...

Sekolah Sepi #2

Aku merasa semua memori menyerangku bertubi-tubi ketika aku menginjakkan kaki tepat di gerbang sekolah dasarku dulu. Gerbang yang sebenarnya dulu jarang aku lewati karena selama bersekolah di situ aku selalu datang terlambat jadi selalu lewat gerbang belakang dan bersiap untuk menerima hukuman dari guru. Hampir semua jenis hukuman sudah aku rasakan, mulai dari yang ringan hanya berdiri dengan posisi hormat di depan tiang bendera. Sampai saat ini aku masih bertanya-tanya kenapa harus ada hukuman seperti itu, aku tidak merasakan ada sesuatu yang aku harus pelajari selain menggerutu karena kepanasan dan lengan yang lelah. Atau hukuman menjadi pemimpin senam di depan, awalnya aku malu tetapi hukuman ini lebih berfaedah, selain aku menjadi lebih sehat, aku juga kecipratan menjadi terkenal saat itu. Atau membersihkan taman sekolah dari sampah dan rumput liar. Atau membersihkan toilet umum sekolah yang tidak perlu ditanyakan kondisinya yang sangat memprihatinkan, aku sering kehilangan selera ...

Free from Earning God's Love

Maybe we grew up being taught that God would love us more if we did something or we didn't do something. Such as, God will love us more if we do good to everybody. But the truth is God doesn't love us more if we re never been addicted to drugs, or if we've never slept around or never had an abortion, God doesn't love us more than the people who have done all those things.  He doesn't love us more because we give generously, or we are a great leader or we re a best employee or a gifted teacher, or we scored the most points. We re free from earning God's love. When we begin to understand his love and acceptance, it releases us from fearing what other people think.  Just come boldly to Him by His Grace as he said, Come to me, all you who are weary and burdened, and I will give you rest. Take my yoke on you and learn from me, because I am gentle and humble in heart, and you will find rest for your souls. For my yoke is easy to bear, and my load is not har...