Langsung ke konten utama

Tertatih-tatih mengangkat tugas akhir

11 November, bertepatan dengan hari pertama pembukaan Sea Games , sebuah perhelatan akbar antar negara di Asia Tenggara yang bersaing menggunakan otak kanan (sebagian besar)..

Bukan sea games yang hendak aku ceritakan di sini tetapi bukan pula masalah serta perbedaan otak kiri maupun kanan. Yang ingin aku tuliskan di TPA ini (Tempat Pembuangan Akhir di kala penat) hanya sekedar unek2 belaka yang biasa orang muda jaman sekarang bilang "curhat". Entah apa yang menarik minatku untuk curhat apalagi di Blog macam begini, ini sama saja aku bergumam sendiri. Masalahnya terletak pada Blog belum tentu dibaca juga. Tetapi itu tak menyurutkanku untuk menulis atau sekedar berbagi kisah dengan orang lain.

Hari ini bisa di bilang puncak pembagian Tugas Akhir di kampus. Tugas itu seperti burger 10 lapis, tumpuk-menumpuk sehingga yang mau makan bingung hendak mulai dari mana.  Sama seperti tugas ini, Banyak nian berjubel-jubel. Entah aku yang berlebihan dalam menggambarkannya atau aku yang bingung hendak mengibaratkannya macam gimana. Yang ada di pikiranku kala ini hanya ingin menyelesaikan Tugas2 ini secepatnya.

Tapi malang benar, seperti anak ayam yang kehilangan induknya, atau Kapal yang kehilangan kemudinya atau bisa juga seperti burung kuntul yang kehilangan rajanya , mungkin seperti itulah adanya diriku. Lelah mata menatap satu per satu tugas yang tak kunjung menemukan titik ventilasinya, setidaknya aku bisa bernafas lega di dalam ruang hampa ini.

Tugas akhir laksana naga yang menyemburkan api bila diganggu waktu tidur siangnya, atau seumpama anjing herder yang tidak diberi makan selama 2 minggu.  Yang sewaktu2 bisa menerkam balik si empunya. Pedih nian hati ini, hendak berteriak tp tak ada suara, hendak berlari tp kaki sudah terlampau lelah apalagi hendak terbang sudah jelaslah manusia tak bersayap.

Setiap sore tak ada yang bisa mengisi pikiran kecuali tugas akhir ini, hendak memikirkan cinta tapi memang tak terserang virus cinta, hendak bershopping ria tapi miskin uang, hendak makan sepuasnya tapi mengingat hidup bulan ini masih panjang, tak mungkinlah aku kelaparan di ambang nanti.

Sore ini seperti biasa aku menyusuri jalan yang kiri kanannyaditumbuhi pohon rimbun nan beringas. Berebutan oksigen untuk bertahan hidup sampai menggapai tempat bernaung. Tetapi rasanya juga seperti hidup enggan mati tak mau. Tak sengaja aku membuang mata menatap semut, betapa kecil dan lelahnya mereka tetapi tetap berusaha membangun sarang demi masa depan biar pagi, siang, petang, malam. Masa aku kalah sama semut??? ah mereka kan banyak. Lalu bagaimana dengan orang2 di sekelilingku?? ah mereka sibuk dengan pekerjaan mereka sendiri. Sampai aku sadar bahwa aku duduk di sebelah malaikat bertanduk yang selalu membuat kupingku panas. Pergi kau jauh-jauh, dan jangan kembali lagi. Muak aku mendengar desahanmu di kupingku.

Aku lantas pergi meneruskan perjalanan menyusuri jalan yang kiri kanannya ditumbuhi pohon rimbun nan beringas. Berebutan oksigen untuk bertahan hidup sampai menggapai tempat bernaung.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Waktu berpikir

Sepanjang aku hidup, selama sekitar 21 tahun 11 Bulan, Aku menarik kesimpulan bahwa inilah diriku apa adanya. Aku tidak perlu menjadi orang lain, aku tidak perlu menuruti penilaian orang lain. Aku menyadari dan terus menyadari bahwa banyak hal indah yang ada di sekelilingku, namun jika hatiku sedih, semuanya terasa suram. Sekali lagi aku menyadari bahwa perasaan bukanlah pegangan utama untuk memutuskan segala sesuatu. Adakalanya diam dan menangis adalah cara untuk menetralkan hati dan perasaan.  Inilah diriku, diciptakan dengan perasaan, emosi dan kehendak, aku manusia. Perasaan yang kadang membuai, tetapi kadang juga mematikan. Perasaan mudah berubah-ubah, perasaan mengikuti alur hidup yang kualami, terkadang puas, terkadang frustasi. Perasaan mudah diombang-ambingkan, karena itulah alasan perasaan tidak bisa menjadi pegangan yang kuat. Namun perasaan tidak salah, perasaan diciptakan agar aku peka. Perasaan dipakai agar aku dapat mempertimbangkan, walau ini bukan mjd dasar atas s

Kekacauan di Pikiranku #4

Hmm oke.. beberapa hari ini aku berpikir.. aku banyak menghabiskan waktuku untuk tidak melakukan apa-apa selain menonton TV (I know its not a good ide to solve the problem, but i just wanna do it even my mind wasnt there). Aku tidak melakukan apa-apa bukan tanpa sebab, tetapi aku sedang menghindari sesuatu. Aku bukan anak bodoh, maksudku, dulu aku begitu antusias untuk belajar banyak hal dan aku selalu tidak mau kalah dalam berkompetisi dengan anak-anak lainnya. Aku selalu ingin menjadi yang berbeda... Aku akan jealous jika anak lain lebih baik dan lebih banyak dipuji. aku tau ini respon yang buruk. Tetapi jika aku menekannya, aku merasa bukan menjadi diriku sendiri. Aku payah ya. Aku merasa mungkin aku adalah seseorang yang selalu ingin mencari perhatian, setiap aku ketawa atau berbicara, aku pasti memiliki suara yang cukup keras. Dalam sebuah perkumpulan, aku pasti akan selalu mengutarakan pendapatku. Sesungguhnya, Aku lelah menghadapi diriku yang seperti ini. Dulu aku sangat sen

myart GALERY

Ini karya iseng main Twisted Brush OPEN STUDIO....i love it,,,:D pot bunga (gak jelas tp lumayanlah menurutku) ini gambar iseng2an waktu sendirian gak ada temen #halah ini potret diri Naga haus darah (suasana hati ketika banyak tugas kuliah)