Langsung ke konten utama

Sebelum nonton drama The Hunchback of Notre Dame

18 maret 2012

Tanggal 21 maret 2012 adalah waktu dimana saatnya refreshing. mehehehe,, yap, ada drama yang diadakan Fakultas Bahasa dan Sastra di kampusku tercinta. Judul dramanya "The HunchBack of Notre Dame". Karena yang ngadain adalah anak2 FBS a.k.a jurusan bahasa inggris tepatnya so otomatis dialognya pake boso keminggris (Lha iyo to yo). Jadi jangan sampe ntar pas nonton bisanya cm mlonga mlongo kyk ayam yang matanya mulai rabun di sore hari. Jadi ni aku singkapkan sedikit (ceileh bahasany "singkapkan") cerita "The hunchback of Notre Dame" pake bahasa Indo wess... Boleh ya, boleh kan, boleh donk.:D

sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/The_Hunchback_of_Notre_Dame

"The hunchback of Notre Dame"  itu adalah karyanya Victor Hugo dan dibuat film animasi klasiknya oleh Walt Disney Pictures ke bioskop pada tanggal 21 Juni 1996. Film ini merupakan film ke-34 dari rangkaian film animasi klasik Walt Disney. Tetapi buah belum tentu jatuh dekat induknya, pasti ada perbedaan antara cerita asli dan versi Filmnya. Yap, film ini memiliki perbedaan yang mencolok dari alur cerita aslinya. Kisahnya menceritakan kehidupan seorang penari Gypsi yang bernama Esmeralda dengan Claude Frollo yang berkuasa dan berhasrat memilikinya, Quasimodo seorang penjaga lonceng yang bekerja sebagai penabuh lonceng yang mengaguminya, dan Phoebus seorang tentara berpangkat kapten yang juga berharap memilikinya. Karena ceritanya menarik, maka  dibuatlah sekuelnya  The Hunchback of Notre Dame II, dirilis pada tahun 2002.


Kayaknya menarik ya, ada kisah yang Complicated dan menantang:DDDD penasaran kan??? ntar deh tgl 21 Maret liat versi dramanya yang dibawaan oleh kawan2 dari FBS. Nanti aku ceritain deh segala yang terjadi dan yang terekam di otakku (semoga) wkkwkkwkw


uraian singkat 
sumber : http://sedjatee.wordpress.com/2011/01/14/the-hunchback-of-notre-dame/



Novel ini berpusat pada dua sosok. Yang pertama adalah tentang seorang bongkok buruk rupa bernama Quasimodo. Ia dianggap sebagai monster berkaki bengkok dan bermata satu yang dicemooh sekaligus ditakuti. Anak-anak takut melihat wajahnya. Perempuan yang sedang hamil bisa keguguran jika bertatapan dengannya. Quasimodo diasuh sejak bayi oleh Claude Frollo. Ketika besar ia diberi tugas membunyikan lonceng gereja Notre Dame. Kondisi ini membuat Quasimodo tuli dan perlahan pun bisu. Sedangkan yang kedua adalah La Esmeralda yang digambarkan begitu cantik gemulai. Gadis Gipsi yang selalu didampingi kambing putih jantan bernama Djali ini menjadi perhatian empat pria yang mengidamkan dirinya.
Seting novel ini adalah suasana awal abad 15 kota Paris dengan Katedral Notre Damenya yang sakral. Namun tragedi cinta yang melibatkan Esmeralda dan keempat pria terasa lebih mengharubiru untuk ukuran novel romantis masa itu. Pierre Gringoire diselamatkan oleh La Esmeralda dari hukuman mati, lalu ia berhasrat mendapatkan cinta si Gadis Gipsi. La Esmeralda sendiri hanya jatuh cinta pada Kapten Phoebus de Chateaupers, tetapi cinta itu bertepuk sebelah tangan. Kapten Phoebus yang gagah itu telah memiliki wanita lain dalam hatinya.
Lalu ada Pendeta Claude Frollo yang terkesima pada kemolekan La Esmeralda pada pandangan pertama lalu secara membabi buta berusaha mendapatkan cintanya. Si Pendeta bahkan mencoba membunuh Phoebus ketika si Kapten sedang berdua dengan La Esmeralda. Pembunuhan itu gagal dan hanya menjadikan Esmeralda sebagai tertuduh pelaku pembunuhan. Adapun Quasimodo, ia mencintai La Esmeralda dengan caranya sendiri yang diliputi ketidakmungkinan. Ia menyelamatkan La Esmeralda dan Djali tentunya, dari vonis hukum gantung namun akhirnya penyelamatan itu gagal. La Esmeralda memilih tetap dihukum meski Claude Frollo merayunya untuk menyelamatkan dirinya. Wanita Gipsi yang dalam pelariannya itu sempat bertemu ibu kandungnya, akhirnya menjalani eksekusi.
Seperti kebanyakan roman masa lalu, The Hunchback of Notre Dame beralur sederhana dan linear. Kehebatan Hugo mendeskripsikan tiap karakter dan situasi dengan jelas sehingga terpatri tegas di benak pembaca. Hugo menulis novel 200.000 kata ini pada Juli 1830. Setelah sempat terhenti, pada September 1830 penulisan berlanjut dan selesai pada medio Januari 1831. Buku ini terjual 3100 kopi selama delapan bulan setelah buku terbit, angka yang tinggi pada masa itu, dan diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris tahun 1833.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tidak Pernah Sama

 Hidup itu tidak pernah sama, miliaran orang di muka bumi ini memiliki jalan kehidupannya masing-masing. Memiliki pilihan masing-masing. Tidak pernah akan sama. Kenapa ya ketika melihat kehidupan orang lain, aku selalu merasa ingin merasakan menjadi seperti mereka. Setiap hari aku selalu bertanya di dalam kepala dan benakku, kenapa jalan hidupku seperti ini. Kenapa aku tidak bisa seperti orang-orang pada umumnya yang sepantaran usianya sepertiku. Di usiaku ini seharusnya aku sudah memiliki pekerjaan mapan, menikah, menyenangkan orang tua dan keluarga. Tetapi aku belum bisa. Terkadang aku merasa gagal, apa yang telah kulakukan selama ini? Kenapa jalan-jalan yang kupilih rasanya jauh dan lambat.  Kita seharusnya tidak membanding-bandingkan diri kita dengan orang lain, kita harus bersyukur untuk apapun yang kita miliki. Ya aku setuju, tetapi kenapa ya aku selalu saja tergoda untuk memimpikan kehidupan orang lain. Andai saja aku seperti dia, andai saja aku memilih jalan seperti di...

Free from Earning God's Love

Maybe we grew up being taught that God would love us more if we did something or we didn't do something. Such as, God will love us more if we do good to everybody. But the truth is God doesn't love us more if we re never been addicted to drugs, or if we've never slept around or never had an abortion, God doesn't love us more than the people who have done all those things.  He doesn't love us more because we give generously, or we are a great leader or we re a best employee or a gifted teacher, or we scored the most points. We re free from earning God's love. When we begin to understand his love and acceptance, it releases us from fearing what other people think.  Just come boldly to Him by His Grace as he said, Come to me, all you who are weary and burdened, and I will give you rest. Take my yoke on you and learn from me, because I am gentle and humble in heart, and you will find rest for your souls. For my yoke is easy to bear, and my load is not har...

Rintihan Notebook

3 nov 2011 , malam ini wadah ku bernaung beraroma apel, sejuk benar. Sesejuk hatiku setelah melewati hari yang sendu kemarin. Hari ini aku menyambangi tempat kongkowku di arena kampus. Tempat kumenimba ilmu sekaligus berebut nilai. Tetapi bukan untuk terjun ke kolam ilmu pada dosen. Aku berteduh di Kandang buku barang sebentar sambil menunggu waktu antri ke kolam ilmu. Belum genap waktuku di kos baruku tetapi aku sudah sedikit mengerti peraturan baku di sana. Segera aku berkemas menuju kandang buku. Sesampainya di sana aku segera meraih "notebook" kesayanganku, sudah hampir 4 tahun ia menemaniku menatap kehidupan. tidak berkecil hati ia melihat generasi2 kaum muda yang lebih canggih, lebih cantik daripadanya. Yang ada di pikirannya kala itu," sudah kusyukuri apa yang kumiliki ini, aku memiliki tuan yang begitu menyayangiku." semoga ia berpikir seperti itu. Sudah sering notebookku ini berkelana menemani kesendirianku, ia saksi nyata hidupku (senang, sedih, jatuh...