Langsung ke konten utama

Sadar tak Sadar

Beberapa waktu lalu gw apdet steti (baca: update status) yang berbunyi (suara kalee) : "Yang kusyukuri krn memilikimu, tp jg kusesali ya krn memilikimu. #missmomjdgalau huahuahua" ==> kurang lebih seperti ini. kata2 ini gw dapatkan setelah menonton pelem Korea yang berjudul "MOM" .  gw ceritakan sekilas tentang pelemny:

bagaimana pengorbanan seorang ibu untuk kehidupan anaknya, mulai dari kecil, sang ibu menabung untuk sekolah anaknya, rela berkelahi dan dipukul2 suaminya demi pendidikan anaknya, tidak mempedulikan kebutuhan diri sendiri demi anaknya. ibu yang sayang sama anaknya, ibu yang bangga sama anknya. tetapi di sisi lain  si anak merasa malu dengan ke"cerewetan" si ibu, malu ketika si ibu tawar menawar harga sambil tereak2 di pasar, si anak mengusir ibunya dari sekolah ketika ada pertemuan orang tua murid karna malu dengan ibunya, ia marah kenapa ibunya tidak melawan ayah yang slalu memukul ibunya, anak itu belum sadar akan pengorbanan ibunya.Apapun yang di katakan atau diperlakukan si anak, sang ibu tetap sayang dan bangga terhadap anknya. ketika si anak beranjak dewasa ia sedikit demi sedikit  mengerti ibunya. kata yang keluar dari si anak "I'm grateful because having you, but i regret because having you", sang ibu membalas "I still Live because of you". akhir kisah, sang ibu harus merelakan kematian anaknya yang sangat dikasihinya itu. (WAJIB DITONTON)



sambungan dari status.....
ketika gw update status gw berpikir tentang materi kesembuhan emosi yang gw baca beberapa waktu lalu, ada 2 temen yang like, ada beberapa obrolan dengan seorang kawan yaitu si Bima...

gw :Yang kusyukuri krn memilikimu, tp jg kusesali ya krn memilikimu. #missmomjdgalau huahuahua
Bima : ckckckckkc ga Jelas dan tidak berpendirian berarti....
gw : ini adalah hasil pemikiran yang penuh teka teki,,, hanya orang yang bisa berpikir tingkat tinggi yang bisa menerjemahkan status ini,,,, :PPPPPPPP huahuahua
bima : aku uda paham kok....wkwkwkw
gw : aapa apa apa hayoooo????? :P huahuahua
bima : ya aku bersyukur kalo aku mempunyai kamu...tapi....aku juga menyesal karena mempunyai kamu....
Gw : terus pelajaran yang didapat apa bim?
bima : singel is good hahaha (sepertinya dia sedang dimabuk asmara)
Gw : no no no... bukan seperti itu.. bagaimana kalo kalimat ini ditujukan pada keluarga?? mom or dad??
bima :  ya kalo kita uda jadi orang tua, kita harus terima apa yang sudah Tuhan kasih (anak)...ato sebagai anak, ya kita jangan sampai orang tua kita berkata seoerti itu...
Gw :  (gak tahu entah darimana datangnya, gw mulai menulis...ngalir aja getooo) hahahaha,,,
sebenarnya status ini berkaitan dengan kerusakan dan kesembuhan emosi. kerusakan emosi yang dominan bersumber pada keluarga yang membentuk pribadi kita seperti sekarang (ketakutan2==> takut ggal, takut tidak dihargai, takut ditolak, dll), supersensitif, komplex perfectsionis... yang secara tidak langsung kita terkadang menyalahkan kesalahan didikan ortu masa lalu padahal mungkin secara tidak sadar ortu kita pun merasakan kepahitan didikan masa lalu. tugas kita yaitu memutus rantai negatif dr didikan masa lalu dan berkembang menjadi pribadi yang positif di mata TUHAN, kalo bisa membantu ortu kita agar menyadari pola yang salah itu,, START WITH PRAYER... ==>berasa kotbah kilat...huahuahua
Bima : AAMMMIINNN!!!
Gw : tp itu semua butuh proses yang dinamakan pertumbuhan seumur hidup... KTB (kelompok tumbuh bersama, kelompok sharing) salah satu sarana, tp komunitas bukan hal mutlak krn pertumbuhan Allah yang berikan. asal kita peka sama kehendak Allah, pertumbuhan itu tak terbatas dimensi waktu,tempat..karena didikan Allah berlaku selama2nya. huahuahua

KRIK...KRIK....KRIK.... (obrolan terhenti karna tak ada balasan komen... huahuahua)
sekian tulisan gw, semoga para reader dapat suatu pelajaran berharga... huahuahua....


ini potonya Bima, sepertinya ia terobsesi jd tante2 / ibu2...huahuahua


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Miracle Weapon I Have

     Kamis malam lalu orangtua berkunjung ke kota kecil yang sejuk ini. Senang karena punya quality time dengan mereka. Ada sedikit perubahan. Aku sudah mulai tidak kekanak-kanakan dalam menanggapi kata-kata orang tuaku ataupun adikku, ya masih lah sedikit (maklum namanya juga keluarga). Secara tidak langsung aku merasakan sendiri investasi waktuku untuk bertumbuh baik dalam hal rohani dan karekter, dan aku senang.       Mamah adalah orang yang baik, rajin dan ramah walaupun dia selalu dikelilingi oleh pikiran negatifnya tentang apapun, tetapi no worry, because nobody is perfect, right? Papah adalah seorang yang kaku tetapi moderen, dia cukup gengsi dan keras kepala, tetapi dia adalah seorang pekerja keras dan cukup waras pikirannya. Adikku perpaduan antara keduanya.hahaha. Tetapi yang membuatku bangga dan bersukacita lagi adalah kedua orang tuaku dan adikku selalu terbuka terhadap Firman Tuhan dan rindu untuk terus memuji dan mengucap syukur pada All...

Sekolah Sepi #2

Aku merasa semua memori menyerangku bertubi-tubi ketika aku menginjakkan kaki tepat di gerbang sekolah dasarku dulu. Gerbang yang sebenarnya dulu jarang aku lewati karena selama bersekolah di situ aku selalu datang terlambat jadi selalu lewat gerbang belakang dan bersiap untuk menerima hukuman dari guru. Hampir semua jenis hukuman sudah aku rasakan, mulai dari yang ringan hanya berdiri dengan posisi hormat di depan tiang bendera. Sampai saat ini aku masih bertanya-tanya kenapa harus ada hukuman seperti itu, aku tidak merasakan ada sesuatu yang aku harus pelajari selain menggerutu karena kepanasan dan lengan yang lelah. Atau hukuman menjadi pemimpin senam di depan, awalnya aku malu tetapi hukuman ini lebih berfaedah, selain aku menjadi lebih sehat, aku juga kecipratan menjadi terkenal saat itu. Atau membersihkan taman sekolah dari sampah dan rumput liar. Atau membersihkan toilet umum sekolah yang tidak perlu ditanyakan kondisinya yang sangat memprihatinkan, aku sering kehilangan selera ...

Free from Earning God's Love

Maybe we grew up being taught that God would love us more if we did something or we didn't do something. Such as, God will love us more if we do good to everybody. But the truth is God doesn't love us more if we re never been addicted to drugs, or if we've never slept around or never had an abortion, God doesn't love us more than the people who have done all those things.  He doesn't love us more because we give generously, or we are a great leader or we re a best employee or a gifted teacher, or we scored the most points. We re free from earning God's love. When we begin to understand his love and acceptance, it releases us from fearing what other people think.  Just come boldly to Him by His Grace as he said, Come to me, all you who are weary and burdened, and I will give you rest. Take my yoke on you and learn from me, because I am gentle and humble in heart, and you will find rest for your souls. For my yoke is easy to bear, and my load is not har...