Langsung ke konten utama

Konsep dulu baru Sikat

Banyak mahasiswa TI yang terjebak suatu kondisi (jujur ini lho di kampusku), ketika di tanya, gmana kabar kodingnya?? jawabannya "panganan opo kuwi??" (makanan apa tuh??). Miris kan, TI tp tak bersahabat dengan koding (aku termasuk juga sih). Apa ya kira2 yang menjadi akar masalah ini?? apa karena terjebak jurusan? karena tren sekarang lg booming bidang "IT", wajar yah semua orang berusaha memanfaatkan peluang. Tapi kalau itu tidak sesuai minat dan bakat, terus gimana?? ujung2nya kan gak maksimal. Sebenarnya, untuk koding itu keterampilan dari diri sendiri sih, kalo diri sendiri niat dan mau berlatih maka semuanya itu bukan masalah. Tapi masalah terbesar adalah ketika di kelas mendapatkan ilmu tersebut tetapi pas pulang ke kamar kos gak diulang n dilatih lagi ya itu cm masuk kuping kanan keluar kuping kiri.

Sebenarnya koding itu cm bahasa, yang menjadi intinya adalah konsep atau penyelesaian masalahnya. misal

masalah : pertambahan
solusi : kita perlu variabel angka1 sama variabel angka2, lalu operasinya +, diproses angka1+angka2 = hasil. ketika masalahnya dah selese maka tinggal pelajari cara memakai bahasa pemrogramannya. setiap bahasa pemrograman memiliki ciri khas tetapi kalo sudah bisa memecahkan masalahnya maka bahasa tinggal dipelajari dan membahasakan masalahnya ke dalam bahasa pemrograman. Kunci suksenya "coba terus sampai mampus eh mahir" oke teman2.. semangat2,, :D

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Miracle Weapon I Have

     Kamis malam lalu orangtua berkunjung ke kota kecil yang sejuk ini. Senang karena punya quality time dengan mereka. Ada sedikit perubahan. Aku sudah mulai tidak kekanak-kanakan dalam menanggapi kata-kata orang tuaku ataupun adikku, ya masih lah sedikit (maklum namanya juga keluarga). Secara tidak langsung aku merasakan sendiri investasi waktuku untuk bertumbuh baik dalam hal rohani dan karekter, dan aku senang.       Mamah adalah orang yang baik, rajin dan ramah walaupun dia selalu dikelilingi oleh pikiran negatifnya tentang apapun, tetapi no worry, because nobody is perfect, right? Papah adalah seorang yang kaku tetapi moderen, dia cukup gengsi dan keras kepala, tetapi dia adalah seorang pekerja keras dan cukup waras pikirannya. Adikku perpaduan antara keduanya.hahaha. Tetapi yang membuatku bangga dan bersukacita lagi adalah kedua orang tuaku dan adikku selalu terbuka terhadap Firman Tuhan dan rindu untuk terus memuji dan mengucap syukur pada All...

Sekolah Sepi #2

Aku merasa semua memori menyerangku bertubi-tubi ketika aku menginjakkan kaki tepat di gerbang sekolah dasarku dulu. Gerbang yang sebenarnya dulu jarang aku lewati karena selama bersekolah di situ aku selalu datang terlambat jadi selalu lewat gerbang belakang dan bersiap untuk menerima hukuman dari guru. Hampir semua jenis hukuman sudah aku rasakan, mulai dari yang ringan hanya berdiri dengan posisi hormat di depan tiang bendera. Sampai saat ini aku masih bertanya-tanya kenapa harus ada hukuman seperti itu, aku tidak merasakan ada sesuatu yang aku harus pelajari selain menggerutu karena kepanasan dan lengan yang lelah. Atau hukuman menjadi pemimpin senam di depan, awalnya aku malu tetapi hukuman ini lebih berfaedah, selain aku menjadi lebih sehat, aku juga kecipratan menjadi terkenal saat itu. Atau membersihkan taman sekolah dari sampah dan rumput liar. Atau membersihkan toilet umum sekolah yang tidak perlu ditanyakan kondisinya yang sangat memprihatinkan, aku sering kehilangan selera ...

Free from Earning God's Love

Maybe we grew up being taught that God would love us more if we did something or we didn't do something. Such as, God will love us more if we do good to everybody. But the truth is God doesn't love us more if we re never been addicted to drugs, or if we've never slept around or never had an abortion, God doesn't love us more than the people who have done all those things.  He doesn't love us more because we give generously, or we are a great leader or we re a best employee or a gifted teacher, or we scored the most points. We re free from earning God's love. When we begin to understand his love and acceptance, it releases us from fearing what other people think.  Just come boldly to Him by His Grace as he said, Come to me, all you who are weary and burdened, and I will give you rest. Take my yoke on you and learn from me, because I am gentle and humble in heart, and you will find rest for your souls. For my yoke is easy to bear, and my load is not har...