Langsung ke konten utama

Life Is Ironic !! (mmm wait)

                Pengalaman orang lain mungkin menjadi hal yang aneh bagiku, tp menjadi kenangan (entah baik or buruk) buat orang lain, mereka pasti takkan pernah lupa, sebesar apapun usaha mereka untuk melupakan itu tetap saja itu nyantel (mmm lengket) di memori mereka.
Yayaya.. hidup itu buat sebagian orang di pandang "eazyyy aja lahh, gak usah rempong". ketika mendapat masalah "yaa ampun, dari sekian miliar orang, kenapa harus gw yang menanggung ini??", lalu sebagian lain "hidup gw indah punya BB baru neh" lalu beberapa detik kemudian "Kok dia udah punya Iphone 5" dan lain-lain... kata orang yang bijaksana, "there are 2 kinds of person, You and everyone else" .
           

       Orang rata2 gak mau untuk mencoba memakai kacamata (mmmmm susah kalo minus/plusnya banyak) ato  pake sepatu orang lain. Masalahnya yang seringkali muncul yaitu sepatu nya ke(kecil/besar)an, sepatunya bau, sepatunya gak nyaman, sepatunya semirusak, dsb. perumpamaan sepatu itu memiliki makna mmm Orang menuntut untuk dimengerti tetapi dia tidak mau/susah untuk mengerti karna berbeda dengan pikirannya tp dia maunya orang lain ikut apa yang ada di pikirannya, aku memiliki seorang adik, ketika melihat orang lain yang agak norak dia ngomong  "hih apa sih norak banget, biasa aja kali !!", lalu beberapa hari kemudian dia juga bertingkah/berpakaian agak norak lalu dia berkata "This is mee, peopleee!!!" mmm ato yang lebih ironis lagi seorang teman ketika melihat orang lain dalam suasana konflik berkata "kenapa sih harus konflik begitu, coba ngomong dari hati ke hati, terbuka satu sama lain", tetapi ketika dia yang menghadapi masalah tersebut dia justru menghindar seperti anak kecil. Hidup itu ironis kan??? semakin umurku bertambah, semakin banyak yang kualami, dan semakin banyak yang ironis bertebaran di mana-mana. Apa yang kulakukan? aku hanya mengamati sambil berusaha berpikir keras.
                Apakah hidup itu selalu ironis, well, sebenarnya hidup itu simpel, hanya manusianya yang bikin rempong. kenapa aku berani bilang rempong?? because people say "What I want is simple, it is everything", simpel but rempong kan?? aku gak akan muna lah, kita semua ingin sukses, sekolah sukses, kuliah sukses, pekerjaan sukses, keluarga sukses, masa tua bahagia, and thennn??? what?? Sukses secara materi sudah mendarah daging hampir di setiap keluarga apapun latar belakangnya (hampir lho ya, it doesn't mean all families). Padahal sebenarnya mereka mengerti "money cannot buy happiness" but?? why? terkadang mau bergumul about my life's vision, selalu diragukan oleh koloni yang mendarah daging ini. Bingung, wanna be this, that..owhh can I close my eyes for a while? hmmm.

               Mmm apakah sejak awal anda membaca tulisanku ini ada pertanyaan di benak anda "Hei writer, are u a super(man/woman)??" mmm mungkin karena aku belum memperkenalkan diriku seperti dosen ketika hari pertama kuliah or mahasiswa PPL datang praktek ke SD pertama kali. actually, gak usah kenalan karena this is maya's world, helloooww people, u will never care about it, rite?hehe. by the way, aku manusia biasa just like u, have life, have style, have opinion, have dream, de el el. Aku punya prinsip juga dalam hidupku yang muncul dari berbagai kondisi atau peristiwa yang ku alami. Orang sangat suka kata2 indah/ mutiara tapi ketika menghidupkannya?? mm nanti dulu, I'm human, I'm unperfect one. Yes we are not and never be perfect till the Light of Perfect ONE will shine over us, What is that? our belief can answer it, mm that's if u have belief in ur life, if not I wouldn.'t force u for any reasons.


                Ketika aku masih berusia tanpa kepala (<10), I live like a normal child, banyak hal yang kuketahui maupun yang ingin kuketahui, aku mencoba semua hal yang ada di depan mataku. Aku beraksi sesuai apa yang ada di pikiranku. Tetapi semakin ke sini kok semua terasa palsu ya?? aku cuma melihat dan bergumam, hati rasanya ingin melawan kepalsuan itu tapi apa ada ya. Aku pun ikut arus. ketika kepala 1 (>10) yaitu Masa remaja, aku tumbuh di tengah2 kepalsuan. yang polos jadi banyak coretannya.Hmmm till I think, that's life. Haha. Sekarang aku berusia kepala 2, tantangan berbeda dengan waktu jd anak kecil dan remaja.




              Intinya, ketika menjalani hidup ini, aku belajar menikmati sambil mengamati betapa indahnya seni kehidupan ini. Belajar mengerti orang lain, belajar menghargai orang lain, tentunya mau menerima kekurangan dan kelebihan diri sendiri, aku hanya perlu bekerja sama dengan diriku, karena orang bilang "Musuh terbesar kita adalah diri sendiri" tapi gak bisa dipungkiri, mau tidak mau, terima gak terima "Diri kita ini adalah partner kita seumur hidup", kalo bisa menghargai diri sendiri (kekurangan dan kelebihan) serta menjadikan diri sendiri sebagai partner, pasti juga bisa menjadikan orang lain menjadi partner hidup kita. :D

My God asked me to do the best for Him. Best does not always mean perfect (in human view) but do what God said


                   
                  
               

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tidak Pernah Sama

 Hidup itu tidak pernah sama, miliaran orang di muka bumi ini memiliki jalan kehidupannya masing-masing. Memiliki pilihan masing-masing. Tidak pernah akan sama. Kenapa ya ketika melihat kehidupan orang lain, aku selalu merasa ingin merasakan menjadi seperti mereka. Setiap hari aku selalu bertanya di dalam kepala dan benakku, kenapa jalan hidupku seperti ini. Kenapa aku tidak bisa seperti orang-orang pada umumnya yang sepantaran usianya sepertiku. Di usiaku ini seharusnya aku sudah memiliki pekerjaan mapan, menikah, menyenangkan orang tua dan keluarga. Tetapi aku belum bisa. Terkadang aku merasa gagal, apa yang telah kulakukan selama ini? Kenapa jalan-jalan yang kupilih rasanya jauh dan lambat.  Kita seharusnya tidak membanding-bandingkan diri kita dengan orang lain, kita harus bersyukur untuk apapun yang kita miliki. Ya aku setuju, tetapi kenapa ya aku selalu saja tergoda untuk memimpikan kehidupan orang lain. Andai saja aku seperti dia, andai saja aku memilih jalan seperti di...

Maafkan Aku, Diriku

Maafkan aku ya diriku, aku terlalu pengecut sehingga aku lebih memilih melarikan diri dan bersembunyi. Aku merasa sebuah proses begitu melelahkan, padahal aku membutuhkannya. Aku terlalu terlena mencari kenyamanan diri, sehingga aku lupa bahwa hidup tidak selalu indah seperti foto/video yang dishare di media sosial. Aku lupa bahwa hidup itu bukan media sosial. Aku terlalu sibuk merapikan yang di luar, aku lupa untuk mengasah apa yang ada di dalam. Maafkan aku ya diriku, aku lebih suka mendengar apa kata orang daripada apa yang benar untuk dilakukan sehingga aku membuatmu terombang-ambing. Membuatku terkurung pada pikiran-pikiran sempit dan berjalan pada lorong sempit yang dilewati oleh kebanyakan orang. aku lupa bahwa aku perlu keluar lorong untuk melihat langit dan padang rumput yang luas. Apa sebenarnya yang kucari? apa sebenarnya yang kuinginkan? apa yang benar-benar aku butuhkan? apa sebenarnya yang membuatku seolah terburu-buru dalam menjalani kehidupan. Tak pernah aku melihat tah...

[CERPEN] Cerdik Bukan Licik, Tulus Bukan Bulus.

Selain pandai menyimpan dendam, si Elam dikenal pandai menyimpan uang alias menabung dibandingkan anggota keluarga yang lain. Walau hidup susah, Elam selalu memegang erat ajaran gurunya bu Morela yaitu, “Hemat pangkal kaya”. Eh sebentar, nampaknya pepatah ini tidak asing dan sepertinya kurang lengkap. Oh iya, kalimat awalnya sengaja ia abaikan, mungkin karena kata “Kaya” lebih menarik perhatiannya. “Biarlah gak rajin belajar, yang penting pandai berhemat, lagian siapa yang tidak mau jadi kaya? Siapa yang mau hidup susah terus?”, pikirnya. Dia tidak benar-benar memahami pepatah itu seutuhnya, karena otaknya yang begitu cetek. Walaupun begitu, ia memang dikenal pandai berhemat bukan karena ia memiliki banyak uang untuk ditabung, tetapi karena hidup yang susah mengharuskan ia untuk hidup hemat, entah hemat atau kikir beda tipis seperti paman Gober. Tapi minimal ada hal positif yang dia teladani dari paman Gober yaitu hidup hemat, sehingga bisa menabung. Pertanyaannya adalah bagaimana ...