Langsung ke konten utama

Kekacauan di pikiranku #2

Aku sebenarnya malas curhat, tapi aku suka nulis. Kata beberapa orang, kita harus belajar untuk mengekspresikan kemarahan kita dengan baik. Aku memilih untuk menulis. Dengan menulis, aku merasa energi negatifku tersalurkan lewat tulisan. Selain menulis, Terkadang aku keliling sendiri naik motor. Terkadang ke arena bermain, main pukul gendang. Terkadang berenang. makan Atau tidur sambil nangis.

Dulu aku suka memukul diriku sendiri jika aku emosi. Sekarang agak jarang, walaupun 1-2 kali suka mencubit diri sendiri. Itu gak boleh sebenarnya karena merusak diri sendiri. Seemosi apapun, aku gak sampe make sih. Tapi bisa punya kecenderungan gitu juga.

Aku merasa kalem kalo nulis. Andai kemampuan ini bisa berlaku dalam penulisan skripsi. IRONIS.. lagi setres gara2 skripsi, tp obat tenangnya adalah nulis. Iya, aku lagi setres ngerjain skripsi. SETRES sekali. Aku merasa tidak mampu tp sok-sok-an mampu. Aku gak dekat sama dosen. aku juga gak pintar bikin program. Aku merasa salah jurusan. Aku merasa hanya membuang2 waktu dan uang dan tenaga. Aku merasa bodoh dan menyalahkan diriku sendiri. Kalo kamu menyalahkanku, terlebih aku, rasanya tak bisa memaafkan kebodohanku.

Aku tidak tau persis apa masalahku, aku mandiri, aku tahan banting, aku cukup baik secara moral dan etika, tp aku sadari aku kesepian, kurang kasih sayang, tidak peka dan merasa tidak aman. Keluargaku baik-baik saja, papah mamah gak bercerai(gak tau  kalo secara emosi, apakah mereka masih satu), uang bulanan lancar, hidupku nyaman. Tp aku jarang komunikasi sama ortu, aku juga tidak pernah mengobrol secara mendalam dengan mereka.

Sering aku melihat hidup seolah-olah aku sendiri yang merasakannya, semua orang seperti tidak nyata di mataku. Aku merasa cuma aku sendiri yang menyadari kebodohan2 di sekelilingku. Sepertinya jiwa atheis mengalir di darahku. Aku bingung dengan diriku, aku bingung dengan orang lain, aku bingung dengan semuanya.

Aku akui sekarang aku kacau. aku benci jatuh cinta, aku benci kasih sayang, aku benci... aku benci diriku, aku benci orang lain, aku benci semuanya.. kenapa semuanya harus ada, kenapa aku harus merasakan semuanya... KENAPA?? Panas.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tidak Pernah Sama

 Hidup itu tidak pernah sama, miliaran orang di muka bumi ini memiliki jalan kehidupannya masing-masing. Memiliki pilihan masing-masing. Tidak pernah akan sama. Kenapa ya ketika melihat kehidupan orang lain, aku selalu merasa ingin merasakan menjadi seperti mereka. Setiap hari aku selalu bertanya di dalam kepala dan benakku, kenapa jalan hidupku seperti ini. Kenapa aku tidak bisa seperti orang-orang pada umumnya yang sepantaran usianya sepertiku. Di usiaku ini seharusnya aku sudah memiliki pekerjaan mapan, menikah, menyenangkan orang tua dan keluarga. Tetapi aku belum bisa. Terkadang aku merasa gagal, apa yang telah kulakukan selama ini? Kenapa jalan-jalan yang kupilih rasanya jauh dan lambat.  Kita seharusnya tidak membanding-bandingkan diri kita dengan orang lain, kita harus bersyukur untuk apapun yang kita miliki. Ya aku setuju, tetapi kenapa ya aku selalu saja tergoda untuk memimpikan kehidupan orang lain. Andai saja aku seperti dia, andai saja aku memilih jalan seperti di...

Free from Earning God's Love

Maybe we grew up being taught that God would love us more if we did something or we didn't do something. Such as, God will love us more if we do good to everybody. But the truth is God doesn't love us more if we re never been addicted to drugs, or if we've never slept around or never had an abortion, God doesn't love us more than the people who have done all those things.  He doesn't love us more because we give generously, or we are a great leader or we re a best employee or a gifted teacher, or we scored the most points. We re free from earning God's love. When we begin to understand his love and acceptance, it releases us from fearing what other people think.  Just come boldly to Him by His Grace as he said, Come to me, all you who are weary and burdened, and I will give you rest. Take my yoke on you and learn from me, because I am gentle and humble in heart, and you will find rest for your souls. For my yoke is easy to bear, and my load is not har...

Rintihan Notebook

3 nov 2011 , malam ini wadah ku bernaung beraroma apel, sejuk benar. Sesejuk hatiku setelah melewati hari yang sendu kemarin. Hari ini aku menyambangi tempat kongkowku di arena kampus. Tempat kumenimba ilmu sekaligus berebut nilai. Tetapi bukan untuk terjun ke kolam ilmu pada dosen. Aku berteduh di Kandang buku barang sebentar sambil menunggu waktu antri ke kolam ilmu. Belum genap waktuku di kos baruku tetapi aku sudah sedikit mengerti peraturan baku di sana. Segera aku berkemas menuju kandang buku. Sesampainya di sana aku segera meraih "notebook" kesayanganku, sudah hampir 4 tahun ia menemaniku menatap kehidupan. tidak berkecil hati ia melihat generasi2 kaum muda yang lebih canggih, lebih cantik daripadanya. Yang ada di pikirannya kala itu," sudah kusyukuri apa yang kumiliki ini, aku memiliki tuan yang begitu menyayangiku." semoga ia berpikir seperti itu. Sudah sering notebookku ini berkelana menemani kesendirianku, ia saksi nyata hidupku (senang, sedih, jatuh...