Langsung ke konten utama

Kekacauan di Pikiranku #4

Hmm oke.. beberapa hari ini aku berpikir.. aku banyak menghabiskan waktuku untuk tidak melakukan apa-apa selain menonton TV (I know its not a good ide to solve the problem, but i just wanna do it even my mind wasnt there). Aku tidak melakukan apa-apa bukan tanpa sebab, tetapi aku sedang menghindari sesuatu. Aku bukan anak bodoh, maksudku, dulu aku begitu antusias untuk belajar banyak hal dan aku selalu tidak mau kalah dalam berkompetisi dengan anak-anak lainnya. Aku selalu ingin menjadi yang berbeda... Aku akan jealous jika anak lain lebih baik dan lebih banyak dipuji. aku tau ini respon yang buruk. Tetapi jika aku menekannya, aku merasa bukan menjadi diriku sendiri. Aku payah ya.

Aku merasa mungkin aku adalah seseorang yang selalu ingin mencari perhatian, setiap aku ketawa atau berbicara, aku pasti memiliki suara yang cukup keras. Dalam sebuah perkumpulan, aku pasti akan selalu mengutarakan pendapatku. Sesungguhnya, Aku lelah menghadapi diriku yang seperti ini.

Dulu aku sangat senang bersama teman2ku, tetapi semakin aku menikmatinya aku melihat teman-temanku berubah perlahan-lahan, hingga sekarang tinggal aku sendiri, dan aku bertemu mereka ketika bertumbuh besar dan mereka menjadi sedikit lebih angkuh. Aku penasaran, kenapa orang tidak menjaga keaslian mereka seperti dulu. Kenapa harus berubah??

Kenapa harus menjadi lebih rumit dari kemarin? Kenapa tidak "keep it simple" ? Mmm mungkin suatu saat aku akan mengerti, aku hanya masih polos untuk merespon semuanya dengan terlalu serius.

Apa yang harus kulakukan sekarang? ahhh tentu saja menyelesaikan skripsi yang tak kunjung usai. Ketika teman-teman lain sudah selesai, bahkan ada yang baru beberapa bulan mengerjakan, sudah selesai, tetapi di Medsos aku melihat mereka selalu bersenang-senang, ketika kuliah juga mereka tidak serius, sering bermain dan berfoya-foya. ah Ya tentu saja mereka cepat selesai, mereka mungkin memiliki teman-teman  atau pacar pintar dan jenius yang bisa di "jilat" (ooopss sorry) atau karena mereka memiliki banyak uang, mereka bisa melakukan apa saja (siapa tau kan?), atau . Sedangkan aku sendiri di sini sendiri, tak ada teman-teman diskusi, teman-teman dekatku tidak sama sekali membantu (apakah benar aku punya teman dekat?), aku "stuck". Menyebalkan. Tambah bodoh lagi ketika aku hanya melihat mereka dari jauh dan tidak melakukan apa-apa.

Aku terkesan dengan seorang tokoh bernama "Lee Gyu Won", dia tidak terlalu pintar, polos, dan dia juga sering dimanfaatkan, tapi kenapa dia bisa setabah itu, dia memaafkan orang-orang yang jahat padanya? Dia tidak terpengaruh dengan sekitarnya, dia tetap kerjakan apa yang mjd bagiannya. Ingin aku menjadi seperti itu, aku membiarkan teman-temanku memanfaatkanku, saat itu aku merasa tidak masalah, tetapi ketidaktulusan itu sangat membebaniku, di depan aku baik kepada mereka tp di belakang aku kecewa pada mereka, aku menjadi trauma dan membenci mereka. Aku ini manusia buruk sekali ya. Dammit!!!! Aku akui aku tidak cukup baik untuk mengekspresikan kemarahanku pada waktu itu, aku menekannya dan aku melukai hatiku sendiri. DAMMIT! Aku mengerjakan tapi aku melangkah dengan kaki yang salah, akibatnya aku terjatuh, tidak siap.

Aku menyadari ada tahun-tahun dimana aku sangat tidak produktif, aku tidak serius dalam kuliahku karena ketidaktulusanku dalam menjalaninya, I've made the WORST Started EVER, sehingga akibatnya aku rasakan sekarang. It's FAIR enough. that was my FAULT. Aku menyadari kebodohanku, aku sudah terlalu meremehkan banyak hal. Kecenderungan terburukku, sok-sok mampu dan bisa, padahal aku lemah. I have a lame-brained.

Sekarang apa yang harus aku lakukan? Menyelesaikan hal yang aku tidak tau bagaimana caranya menyelesaikannya? Aku sudah cukup merusak banyak hal... Aku teman yang buruk ya.

Menyedihkan itu ketika menjadi seseorang yang belum siap pada suatu perubahan.Sometimes, I though Time is so Cruel to me, whereas I have Wrecked everything around me. me is SO LAME -_-

mmmm... sepertinya aku butuh menenggelamkan kepalaku sejenak dan teriak sepuasnya, menangis sepuasnya like a cry baby. :)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Miracle Weapon I Have

     Kamis malam lalu orangtua berkunjung ke kota kecil yang sejuk ini. Senang karena punya quality time dengan mereka. Ada sedikit perubahan. Aku sudah mulai tidak kekanak-kanakan dalam menanggapi kata-kata orang tuaku ataupun adikku, ya masih lah sedikit (maklum namanya juga keluarga). Secara tidak langsung aku merasakan sendiri investasi waktuku untuk bertumbuh baik dalam hal rohani dan karekter, dan aku senang.       Mamah adalah orang yang baik, rajin dan ramah walaupun dia selalu dikelilingi oleh pikiran negatifnya tentang apapun, tetapi no worry, because nobody is perfect, right? Papah adalah seorang yang kaku tetapi moderen, dia cukup gengsi dan keras kepala, tetapi dia adalah seorang pekerja keras dan cukup waras pikirannya. Adikku perpaduan antara keduanya.hahaha. Tetapi yang membuatku bangga dan bersukacita lagi adalah kedua orang tuaku dan adikku selalu terbuka terhadap Firman Tuhan dan rindu untuk terus memuji dan mengucap syukur pada All...

Sekolah Sepi #2

Aku merasa semua memori menyerangku bertubi-tubi ketika aku menginjakkan kaki tepat di gerbang sekolah dasarku dulu. Gerbang yang sebenarnya dulu jarang aku lewati karena selama bersekolah di situ aku selalu datang terlambat jadi selalu lewat gerbang belakang dan bersiap untuk menerima hukuman dari guru. Hampir semua jenis hukuman sudah aku rasakan, mulai dari yang ringan hanya berdiri dengan posisi hormat di depan tiang bendera. Sampai saat ini aku masih bertanya-tanya kenapa harus ada hukuman seperti itu, aku tidak merasakan ada sesuatu yang aku harus pelajari selain menggerutu karena kepanasan dan lengan yang lelah. Atau hukuman menjadi pemimpin senam di depan, awalnya aku malu tetapi hukuman ini lebih berfaedah, selain aku menjadi lebih sehat, aku juga kecipratan menjadi terkenal saat itu. Atau membersihkan taman sekolah dari sampah dan rumput liar. Atau membersihkan toilet umum sekolah yang tidak perlu ditanyakan kondisinya yang sangat memprihatinkan, aku sering kehilangan selera ...

Free from Earning God's Love

Maybe we grew up being taught that God would love us more if we did something or we didn't do something. Such as, God will love us more if we do good to everybody. But the truth is God doesn't love us more if we re never been addicted to drugs, or if we've never slept around or never had an abortion, God doesn't love us more than the people who have done all those things.  He doesn't love us more because we give generously, or we are a great leader or we re a best employee or a gifted teacher, or we scored the most points. We re free from earning God's love. When we begin to understand his love and acceptance, it releases us from fearing what other people think.  Just come boldly to Him by His Grace as he said, Come to me, all you who are weary and burdened, and I will give you rest. Take my yoke on you and learn from me, because I am gentle and humble in heart, and you will find rest for your souls. For my yoke is easy to bear, and my load is not har...