Langsung ke konten utama

Miracle Weapon I Have

     Kamis malam lalu orangtua berkunjung ke kota kecil yang sejuk ini. Senang karena punya quality time dengan mereka. Ada sedikit perubahan. Aku sudah mulai tidak kekanak-kanakan dalam menanggapi kata-kata orang tuaku ataupun adikku, ya masih lah sedikit (maklum namanya juga keluarga). Secara tidak langsung aku merasakan sendiri investasi waktuku untuk bertumbuh baik dalam hal rohani dan karekter, dan aku senang.

      Mamah adalah orang yang baik, rajin dan ramah walaupun dia selalu dikelilingi oleh pikiran negatifnya tentang apapun, tetapi no worry, because nobody is perfect, right? Papah adalah seorang yang kaku tetapi moderen, dia cukup gengsi dan keras kepala, tetapi dia adalah seorang pekerja keras dan cukup waras pikirannya. Adikku perpaduan antara keduanya.hahaha. Tetapi yang membuatku bangga dan bersukacita lagi adalah kedua orang tuaku dan adikku selalu terbuka terhadap Firman Tuhan dan rindu untuk terus memuji dan mengucap syukur pada Allah, yakin bahwa segala sesuatu yang mereka terima adalah anugrah dr Allah.

      Aku percaya bahwa Doa adalah nafas orang percaya. Walaupun aku termasuk orang yang gak betah doa lama-lama, tetapi aku yakin Roh kudus selalu menggerakkanku dan mengajari berdoa. Roh Kudus mengajariku pelan-pelan untuk menikmati HPDT dengan Allah dan cara berdoa yang baik dan benar. Aku senang menikmatinya. Doa memang a Miracle Weapon I've ever had. and I didnt buy it, it's a Special Gift. Banyak doa yang dijawab dengan tak terduga, banyak doa juga yang menanti jawaban. It's OK. For me, HIS WAYs are Unique, and I trust Him more and more. 

      Mmm terkadang ada doa juga yang butuh usaha dari si pendoa, tidak hanya diam, tetapi menyerahkan apa yang diperbuat di dalam namaNya, dan berserah untuk apapun hasilnya kepadaNya. Terkadang bagian ini sulit untuk dimengerti tetapi memang hanya pekerjaan Roh Kudus yang mampu memberi pengertian yang benar. 

       Aku ini orang yang lemah, yang kutau ya apa yang kulihat, bagiku iman adalah makanan asing yang sekarang aku sedang paksa untuk makan, rasanya tidak enak tetapi mencicipnya saja menjadikan tubuh segar, lebih segar daripada perasaan jatuh cinta. Hal ini membuat aku berkomitmen  untuk tidak hanya mencicipinya saja tetapi juga menjadikannya makanan sehari-hari yang sehat dan menyegarkan. Ini adalah kesempatan langka dan hanya sedikit orang saja yang mau melatih diri memakannya. Aku tidak akan melewatkan kesempatan itu. Karena kesempatan itu adalah anugrahNya.

               Prayer Makes Me Fresh




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sekolah Sepi #2

Aku merasa semua memori menyerangku bertubi-tubi ketika aku menginjakkan kaki tepat di gerbang sekolah dasarku dulu. Gerbang yang sebenarnya dulu jarang aku lewati karena selama bersekolah di situ aku selalu datang terlambat jadi selalu lewat gerbang belakang dan bersiap untuk menerima hukuman dari guru. Hampir semua jenis hukuman sudah aku rasakan, mulai dari yang ringan hanya berdiri dengan posisi hormat di depan tiang bendera. Sampai saat ini aku masih bertanya-tanya kenapa harus ada hukuman seperti itu, aku tidak merasakan ada sesuatu yang aku harus pelajari selain menggerutu karena kepanasan dan lengan yang lelah. Atau hukuman menjadi pemimpin senam di depan, awalnya aku malu tetapi hukuman ini lebih berfaedah, selain aku menjadi lebih sehat, aku juga kecipratan menjadi terkenal saat itu. Atau membersihkan taman sekolah dari sampah dan rumput liar. Atau membersihkan toilet umum sekolah yang tidak perlu ditanyakan kondisinya yang sangat memprihatinkan, aku sering kehilangan selera

Terpesona

Pagi2 setelah mengikuti sebuah pertemuan dengan kaka2 senior, gw pergi ke kampus untuk menunaikan kewajiban di akhir semester (perlu diketahui gw masih berstatus mahasiswa dengan wajah yang lumayan imut) yaitu Responsi TR (apalah ituu) haahaaa... perlu diketahui juga gw memiliki rambut yang kompleks a.k.a kriwil kemana2, dan gw memiliki masalah dibagian poni.. ketika di jalan sih biasa aja, tapi gak tau ya rasa2nya kayak ikut syuting sinetron ato iklan alay gimana getoh.. dari jauh, samar2 tp tampak jelas ada seorang Pria (mahasiswa jg donk tentunya), walaupun gw pake kacamata, ketampanannya menyebar kemana2 (dalam radius 100meter sudah terendus2) hahaaa.. Yang jelas sebage mahasiswi yang menarik, gw pasang tampang jaim getuh..wakakaka.. tp entah angin dari mana pas mau berpas2an, tu angin ganggu rambut gw yang kriwil2 gak jelas, Alhasil pas berpas2an tu rambut ada yang nyolok2in ke mata gw, krn lg berpas2an gw gak tau kenapa tiba2  tangan gw enggan buat sentuh tuh rambut cz mungkin