Langsung ke konten utama

Alone

Aku mencoba memahami diriku, apa yang kurasakan, apa yang kuinginkan. Selama ini Aku merasa hidupku selalu sendiri, jalan sendiri, berpikir sendiri, melakukan semua sendiri. Aku tidak pernah memiliki sahabat yang sangat dekat, yang mengajak telpon-teponan, sms-an, jalan2. Aku melihat diriku sedih, sendiri, terkadang apakah aku memang terlahir sendiri? atau memang menyebalkan sehingga tidak ada orang yang nyaman berada di dekatku? tetapi selama ini aku biasa saja bersama dengan orang lain.

Aku kadang bertanya pada diriku dalam kesendirianku, apakah ada yang benar-benar merindukan aku? Aku mencoba untuk semakin memahami apa sebenarnya yang diinginkan oleh hatiku? ya diperhatikan! Selama sekolah aku memiliki beberapa teman dekat, tapi tidak pernah bertahan lama, kenapa ya? kata seseorang, aku adalah orang yang sulit untuk menjalin relasi yang dalam, kenapa ya? apa yang salah dengan diriku? Iya memang, aku tidak pernah sekalipun berpacaran, bahkan seingatku tidak ada pria yang berani mendekatiku. Apa yang salah? Apakah aku terlalu maskulin? atau aku adalah seorang pemaksa?

Mungkin jawaban yang paling dekat adalah aku orang yang terluka, saking parahnya luka yang kumiliki, aku bersembunyi dibalik rasa sakit itu dan mencoba mematikan rasa sakit itu, padahal rasanya sakit dan aku membiarkan diriku menanggung rasa sakit itu sendiri. Hidup itu membingungkan bagiku, aku merindukan momen2 bersama, saat bersama aku ingin cepat2 menyelesaikannya. Hidup itu terkadang aneh, selalu ingin melarikan diri dari suatu kenyataan. yang aneh itu hidup atau diri sendiri dalam menjalani hidup?

Kalau diri sendiri yang aneh, kenapa aku masih bertahan sampai sekarang? mungkin jika aku masuk dalam sebuah pertandingan, aku sudah kalah dan didiskualifikasi karena bingung harus melakukan apa di tengah arena. Tapi kenapa aku masih hidup? Apa misi yang sebenarnya akan kukerjakan? Aku mencoba diam sejenak dan mencoba memahami maksudNya.

Hidup itu terlalu cepat, terlalu terburu-buru. ia Ditentukan oleh waktu, waktu yang terlalu tegas, ketat dan tidak ada kompromi sama sekali, ia tetap berjalan bahkan ketika aku lelah dan butuh istirahat. Waktu terus berjalan menentukan banyak hal, momen, kesempatan, sikap, respon, keputusan, dan masih banyak lagi. 

Hidup itu cukup keras, di dalamnya campur aduk. Terlalu naif kalau hanya berpikir mengalir saja. Keras, saking kerasnya sampai sulit untuk dipahami. Sangat sulit untuk diungkapkan juga. Menuliskannya saja membuat otakku bingung, terlalu kompleks. Hidup itu rumit, susah diprediksi, banyak hal tak terduga, yang menyenangkan atau buruk. 

Kembali kepada diriku yang merasakan kesendirian, apakah hidup yang kumiliki ini harus terbiasa dengan kesendirian? Terkadang rasa takut sudah tak ada sengatnya lagi, karna terbiasa sendiri. Siapa yang mau sendiri di dunia ini? dunia yang gelap! Tetapi aku harus terbiasa sendiri. Jujur susah memahami Tuhan yang tak akan membiarkanku sendiri, karna tetap saja aku merasa sendiri. Tetapi perasaan kesendirian adalah perasaanku sendiri, siapa DIA tidak dipengaruhi oleh perasaanku!. 

Aku ingin menikmati perasaan yang timbul ini, yaitu perasaan sendiri.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Miracle Weapon I Have

     Kamis malam lalu orangtua berkunjung ke kota kecil yang sejuk ini. Senang karena punya quality time dengan mereka. Ada sedikit perubahan. Aku sudah mulai tidak kekanak-kanakan dalam menanggapi kata-kata orang tuaku ataupun adikku, ya masih lah sedikit (maklum namanya juga keluarga). Secara tidak langsung aku merasakan sendiri investasi waktuku untuk bertumbuh baik dalam hal rohani dan karekter, dan aku senang.       Mamah adalah orang yang baik, rajin dan ramah walaupun dia selalu dikelilingi oleh pikiran negatifnya tentang apapun, tetapi no worry, because nobody is perfect, right? Papah adalah seorang yang kaku tetapi moderen, dia cukup gengsi dan keras kepala, tetapi dia adalah seorang pekerja keras dan cukup waras pikirannya. Adikku perpaduan antara keduanya.hahaha. Tetapi yang membuatku bangga dan bersukacita lagi adalah kedua orang tuaku dan adikku selalu terbuka terhadap Firman Tuhan dan rindu untuk terus memuji dan mengucap syukur pada All...

Free from Earning God's Love

Maybe we grew up being taught that God would love us more if we did something or we didn't do something. Such as, God will love us more if we do good to everybody. But the truth is God doesn't love us more if we re never been addicted to drugs, or if we've never slept around or never had an abortion, God doesn't love us more than the people who have done all those things.  He doesn't love us more because we give generously, or we are a great leader or we re a best employee or a gifted teacher, or we scored the most points. We re free from earning God's love. When we begin to understand his love and acceptance, it releases us from fearing what other people think.  Just come boldly to Him by His Grace as he said, Come to me, all you who are weary and burdened, and I will give you rest. Take my yoke on you and learn from me, because I am gentle and humble in heart, and you will find rest for your souls. For my yoke is easy to bear, and my load is not har...

Sekolah Sepi #2

Aku merasa semua memori menyerangku bertubi-tubi ketika aku menginjakkan kaki tepat di gerbang sekolah dasarku dulu. Gerbang yang sebenarnya dulu jarang aku lewati karena selama bersekolah di situ aku selalu datang terlambat jadi selalu lewat gerbang belakang dan bersiap untuk menerima hukuman dari guru. Hampir semua jenis hukuman sudah aku rasakan, mulai dari yang ringan hanya berdiri dengan posisi hormat di depan tiang bendera. Sampai saat ini aku masih bertanya-tanya kenapa harus ada hukuman seperti itu, aku tidak merasakan ada sesuatu yang aku harus pelajari selain menggerutu karena kepanasan dan lengan yang lelah. Atau hukuman menjadi pemimpin senam di depan, awalnya aku malu tetapi hukuman ini lebih berfaedah, selain aku menjadi lebih sehat, aku juga kecipratan menjadi terkenal saat itu. Atau membersihkan taman sekolah dari sampah dan rumput liar. Atau membersihkan toilet umum sekolah yang tidak perlu ditanyakan kondisinya yang sangat memprihatinkan, aku sering kehilangan selera ...