Langsung ke konten utama

Tidak Ada yang Kebetulan

Pertanyaan yang selalu menghantui,  kenapa aku dulu ambil jurusan IT?

Sebenarnya pada waktu itu hanya berpikir kayaknya keren kali yah bongkar pasang komputer. HAHAHA sesederhana itulah pikiran anak lulus SMA yang gak paham apa-apa tentang informatika sesungguhnya. Aku sebenarnya gak terlalu paham apa yang sungguh-sungguh ingin aku pelajari. Terlalu banyak informasi yang masuk sehingga membuatku bingung apa yang pas untukku.

Tapi akhirnya pun aku menjalani kuliah, dan anehnya itu terlewati, AKU LULUS. Akupun bingung, aku merasa sepertinya aku berhasil mengelabuhi para dosen ini, dan IPku di atas 3.00. Aku tidak melakukan kecurangan, aku hanya berusaha untuk menyelesaikan kekacauan yang sudah kumulai.

Lalu aku bekerja, dan di masa-masa inilah aku mulai mencari jati diri. Aku memulai dengan bekerja sebagai staf admin selama 2 tahun, lalu menjadi guru komputer 3 tahun, Staf IT 1 tahun, lalu membantu merintis usaha keluarga 7 bulan, dan sekarang aku bekerja sebagai pengelola data dan aplikasi pada sebuah instansi pemerintah. Dari semua pengalaman yang aku jalani, dan aku ambil benang merahnya, aku mulai berpikir sepertinya aku mulai sadar apa yang ingin fokus aku pelajari yaitu DATA. Aku juga ingat dulu waktu kuliah, makul yang paling aku minati adalah basis data, aku menyesal kenapa tidak aku tempa sejak dari dulu. 

Aku merasa sepertinya aku terlambat sadar, usiaku sudah tidak lagi muda. Iya aku tau bahwa usia tidak menghambat kita untuk belajar. Aku hanya takut karena semakin bertambah usia, peluang dan kesempatan terasa semakin sempit. Tahun demi tahun generasi selalu bertambah, aku pasti kalah bersaing dengan yang lebih muda. Aku takut tidak berguna apa-apa.

Sedih rasanya ketika melihat semua teman-teman sudah mapan menjadi senior, supervisor, manajer, ahli ini dan itu, membangun keluarga, sedangkan aku di sini rasanya terjebak dengan kekacauanku sendiri. Aku malu kalau komen di grup, aku malu kalau ada reuni, aku malu, takut, kuatir, semua bercampur aduk menjadi satu. Tapi sekali lagi aku mengingatkan diriku, mau sampai berapa lama mau mengasihani diri sendiri? diriku bukannya tidak mampu, diriku hanya tidak tahu pasti jalan yang harus dilewati. I was drowning in a sea of information. Sekali lagi ini adalah jalan hidup yang harus kutempuh, dan tidak ada yang kebetulan.

Tidak ada gunanya menyesali masa lalu, mari kita usahakan yang terbaik pada saat ini.

Cikeas, 17/07/2021

~Rest

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Miracle Weapon I Have

     Kamis malam lalu orangtua berkunjung ke kota kecil yang sejuk ini. Senang karena punya quality time dengan mereka. Ada sedikit perubahan. Aku sudah mulai tidak kekanak-kanakan dalam menanggapi kata-kata orang tuaku ataupun adikku, ya masih lah sedikit (maklum namanya juga keluarga). Secara tidak langsung aku merasakan sendiri investasi waktuku untuk bertumbuh baik dalam hal rohani dan karekter, dan aku senang.       Mamah adalah orang yang baik, rajin dan ramah walaupun dia selalu dikelilingi oleh pikiran negatifnya tentang apapun, tetapi no worry, because nobody is perfect, right? Papah adalah seorang yang kaku tetapi moderen, dia cukup gengsi dan keras kepala, tetapi dia adalah seorang pekerja keras dan cukup waras pikirannya. Adikku perpaduan antara keduanya.hahaha. Tetapi yang membuatku bangga dan bersukacita lagi adalah kedua orang tuaku dan adikku selalu terbuka terhadap Firman Tuhan dan rindu untuk terus memuji dan mengucap syukur pada All...

Free from Earning God's Love

Maybe we grew up being taught that God would love us more if we did something or we didn't do something. Such as, God will love us more if we do good to everybody. But the truth is God doesn't love us more if we re never been addicted to drugs, or if we've never slept around or never had an abortion, God doesn't love us more than the people who have done all those things.  He doesn't love us more because we give generously, or we are a great leader or we re a best employee or a gifted teacher, or we scored the most points. We re free from earning God's love. When we begin to understand his love and acceptance, it releases us from fearing what other people think.  Just come boldly to Him by His Grace as he said, Come to me, all you who are weary and burdened, and I will give you rest. Take my yoke on you and learn from me, because I am gentle and humble in heart, and you will find rest for your souls. For my yoke is easy to bear, and my load is not har...

Sekolah Sepi #2

Aku merasa semua memori menyerangku bertubi-tubi ketika aku menginjakkan kaki tepat di gerbang sekolah dasarku dulu. Gerbang yang sebenarnya dulu jarang aku lewati karena selama bersekolah di situ aku selalu datang terlambat jadi selalu lewat gerbang belakang dan bersiap untuk menerima hukuman dari guru. Hampir semua jenis hukuman sudah aku rasakan, mulai dari yang ringan hanya berdiri dengan posisi hormat di depan tiang bendera. Sampai saat ini aku masih bertanya-tanya kenapa harus ada hukuman seperti itu, aku tidak merasakan ada sesuatu yang aku harus pelajari selain menggerutu karena kepanasan dan lengan yang lelah. Atau hukuman menjadi pemimpin senam di depan, awalnya aku malu tetapi hukuman ini lebih berfaedah, selain aku menjadi lebih sehat, aku juga kecipratan menjadi terkenal saat itu. Atau membersihkan taman sekolah dari sampah dan rumput liar. Atau membersihkan toilet umum sekolah yang tidak perlu ditanyakan kondisinya yang sangat memprihatinkan, aku sering kehilangan selera ...